Renungan Harian

Renungan Katolik Kamis 20 Februari 2025: Ikutlah Aku dan Biarkanlah Segala Sesuatu yang Lain

Renungan hari ini mengajak umat untuk semakin menghidupi panggilan iman, meskipun penuh tantangan, dengan keyakinan akan janji Tuhan yang setia.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/DOY MELANO
RENUNGAN HARIAN - Foto ilustrasi hasil olahan Tribun Pontianak, Selasa 18 Februari 2025 tentang renungan Katolik. Umat Katolik merayakan hari biasa dengan warna liturgi hijau, yang mengingatkan kita akan perjalanan hidup yang penuh harapan dan penyertaan Tuhan, Kamis 20 Februari 2025. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Umat Katolik merayakan hari biasa dengan warna liturgi hijau, yang mengingatkan kita akan perjalanan hidup yang penuh harapan dan penyertaan Tuhan, Kamis 20 Februari 2025.

Dalam bacaan Kitab Kejadian 9:1-13, kita diingatkan akan perjanjian Tuhan yang setia melalui tanda pelangi, sebagai simbol kasih-Nya yang tak pernah berakhir. 

Mazmur 102 mengungkapkan doa umat yang penuh keluhan, namun tetap mengingat penyertaan Tuhan yang memberi harapan baru. 

Dalam Injil Markus 8:27-33, Yesus mengajarkan tentang pengikut-Nya yang harus siap menanggung penderitaan untuk mengikuti-Nya dengan sepenuh hati. 

Renungan hari ini mengajak umat untuk semakin menghidupi panggilan iman, meskipun penuh tantangan, dengan keyakinan akan janji Tuhan yang setia.

[Cek Berita dan informasi Renungan Harian KLIK DISINI]

Ikutlah Aku dan Biarkanlah Segala Sesuatu yang Lain

Hari ini, kita diajak untuk merenungkan tentang panggilan Yesus kepada para pengikut-Nya untuk mengikuti-Nya dengan sepenuh hati. 

Dalam Injil Markus 8:27-33, Yesus bertanya kepada murid-murid-Nya, "Apa kata orang tentang Aku?" 

Dan dengan tegas Petrus menjawab, "Engkau adalah Mesias." 

Namun, Yesus segera menegur Petrus ketika ia menolak ajaran-Nya tentang penderitaan yang harus dialami oleh Mesias.

Bacaan pertama dari Kejadian 9:1-13 mengingatkan kita akan janji Tuhan setelah air bah, yaitu pelangi sebagai tanda perjanjian-Nya dengan umat manusia. 

Ini menunjukkan bahwa Allah selalu setia terhadap janji-Nya, sekalipun umat-Nya seringkali gagal memenuhi harapan-Nya.

Sebagaimana Tuhan setia dengan janji-Nya, demikian pula kita diundang untuk setia mengikuti Kristus meskipun ada penderitaan atau kesulitan dalam hidup.

Mazmur 102 mengungkapkan kesedihan dan keluhan umat yang mengalami penderitaan, tetapi di akhir, kita menemukan pengharapan dan doa agar Tuhan tidak melupakan umat-Nya. 

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved