Ketua DPRD Mempawah Minta Penanganan Banjir Dilakukan dengan Cepat dan Tepat Sasaran

"Untuk itu, data yang dihimpun BPBD harus valid. BPBD harus aktif turun ke lapangan untuk mendapatkan data banjir dengan cepat dan tepat. Jangan hanya

Penulis: Ramadhan | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/FILE
Ketua DPRD Kabupaten Mempawah, Safruddin Asra. Ia mengingatkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mempawah melalui Dinas terkait harus bergerak cepat dan tepat dalam penanganan banjir, Senin 9 Desember 2024. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH - Ketua DPRD Kabupaten Mempawah, Safruddin Asra, mengingatkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mempawah melalui Dinas terkait harus bergerak cepat dan tepat dalam penanganan banjir, Senin 9 Desember 2024.

"Kita harap Pemkab Mempawah terutama melalui BPBD harus cepat, cermat dan tepat sasaran dalam penanganan banjir. Jangan terlalu berlama-lama, karena korban banjir membutuhkan bantuan,” tegas Safruddin.

Safruddin mengatakan, penanganan banjir harus dilakukan dengan cepat, apalagi ada beberapa wilayah yang cukup lama terdampak banjir.

"Untuk itu, data yang dihimpun BPBD harus valid. BPBD harus aktif turun ke lapangan untuk mendapatkan data banjir dengan cepat dan tepat. Jangan hanya menunggu laporan dari bawah,” ujar Safruddin yang juga merupakan Ketua DPD Golkar Mempawah.

Menurut Safruddin yang merupakan Legislator Dapil Sungai Pinyuh-Anjongan, BPBD bisa menggunakan data satelit maupun perangkat drone untuk melakukan pemetaan terhadap lokasi-lokasi banjir di Kabupaten Mempawah.

Berikan Motivasi Khusus Kepada Kafilah Pj Bupati Mempawah Hadiri Langsung Pembukaan MTQ ke-32 Kalbar

“Sejauh ini, masih banyak daerah-daerah terdampak banjir yang belum dilaporkan hingga tidak terdata di BPBD, termasuk lahan-lahan perkebunan dan pertanian. Misalnya di Anjongan, Sadaniang, Jongkat. Maka, data banjir ini harus dievaluasi lagi,” sarannya.

Kemudian, Safruddin juga menyarankan agar indikator penetapan status siaga bencana tidak berdasarkan pada wilayah kecamatan. Melainkan berpatokan pada persentase daerah yang terdampak bencana.

“Misalnya 20 atau 30 persen desa di Kabupaten Mempawah terendam banjir, maka status siaga bencana sudah langsung ditetapkan. Sehingga penanganan dan penanggulangannya bisa fokus terhadap desa-desa terdampak,” katanya.

Namun, jika indikatornya per kecamatan jelas Safruddin, maka setiap kecamatan yang terdampak harus ditangani.

"Padahal, tidak semua desa di kecamatan tersebut terendam banjir. Misalnya di Kecamatan Mempawah Hilir saat ini hanya Desa Pasir yang terendam, sedangkan desa lain tidak,” tegasnya. (*)

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved