Advetorial
Buku "Kita di Ujung Tanduk" Karya Riko Fokus pada Masalah Birokrasi Indonesia dan Masa Depan Bangsa
Buku ini, menurutnya, bukan hanya sekedar buku tentang pengalamannya sebagai seorang pengusaha, namun juga sebuah refleksi tentang kondisi birokrasi I
Penulis: Tri Pandito Wibowo | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Peluncuran dan Bedah buku "Kita di Ujung Tanduk" sukses digelar di Majelist Poolsite, lantai 1 Hotel Aston Minggu 8 Desember 2024.
Bedah buku ini dihadiri berbagai kalangan mulai dari mahasiswa, akademisi, praktisi hingga kalangan pemerintahan.
Penulis buku, Sugioto yang akrab disapa Pak Riko ini mengatakan buku ini berisi pengalaman hidup dan pandangannya terkait birokrasi di Indonesia, yang menurutnya, telah mencapai titik memprihatinkan.
Dalam wawancara, Riko mengungkapkan bahwa buku ini diterbitkan sebagai upaya untuk membuka hati dan pikiran masyarakat, agar bersama-sama kita bergerak untuk kemajuan bangsa, bukan kepentingan pribadi.
"Saya kepingin menyampaikan kepada masyarakat bahwa situasi dan kondisi birokrasi kita di Indonesia itu sudah sangat memprihatinkan sekali. Oleh sebab itu saya mengajak marilah kita semua, komponen bangsa ini, berpikir untuk kemajuan negara, bukan untuk kepentingan pribadi," ujarnya.
Riko berharap melalui bukunya ini, pembaca dapat lebih terbuka dan memahami tantangan yang dihadapi negara dalam mencapai tujuan besar menjadi bangsa yang maju dan hebat.
Buku ini, menurutnya, bukan hanya sekedar buku tentang pengalamannya sebagai seorang pengusaha, namun juga sebuah refleksi tentang kondisi birokrasi Indonesia yang memerlukan perubahan.
• KPU Kalbar Sebut Partisipasi Pilkada 2024 di Kalimantan Barat Menurun
Dalam buku ini, Riko menuliskan pengalaman hidupnya, termasuk lika-liku perjuangannya sebagai pengusaha.
Proses penulisan buku ini memakan waktu sekitar tiga bulan, di mana ia mencurahkan segala pemikiran dan perasaan yang ia alami selama ini.
"Ini buku kedua saya, setelah buku pertama saya tentang biografi pribadi. Buku ini saya harap bisa bermanfaat, terutama untuk teman-teman mahasiswa yang akan menjadi penerus bangsa," ungkapnya.
Riko mengungkapkan bahwa ia tidak berniat untuk menjual buku ini dalam waktu dekat. Sebaliknya, ia lebih memilih untuk membagikannya secara cuma-cuma kepada universitas, BEM, dan mahasiswa.
"Saya memberikan buku ini untuk teman-teman mahasiswa, karena mereka adalah generasi penerus bangsa yang harus memiliki mental yang kuat untuk kemajuan bangsa," jelasnya.
Meski demikian, Riko berencana untuk mencetak buku ini dalam jumlah lebih banyak jika ada permintaan.
Saat ini, ia hanya mencetak 250 eksemplar untuk cetakan pertama. Baru-baru ini, seorang temannya di Jakarta meminta 100 buku untuk dibagikan ke beberapa sekolah sebagai bahan bacaan bagi siswa.
Riko berharap bahwa buku ini dapat menginspirasi pembaca untuk lebih kritis terhadap keadaan birokrasi dan pemerintah saat ini.
BKSDA Kalbar Bersama PT AAC Gelar Penyuluhan Tumbuhan dan Satwa Liar di Areal Konsesi |
![]() |
---|
Xing Fu Berbagi Kasih Bantu Pasien Penderita Paru-Paru Basah, Infeksi Paru-Paru dan Jantung Bocor |
![]() |
---|
BPJAMSOSTEK Donasikan Gaji Bagi Perlindungan Tenaga Medis dan Relawan Covid-19 |
![]() |
---|
Inez Cosmetics Peduli Covid-19 Produksi dan Sumbangkan Ratusan Ribu Hand Sanitizer |
![]() |
---|
Jasa Raharja Kalbar Tetap Berkomitmen Berikan Layanan Terbaik di Tengah Merebaknya Pandemi Corona |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.