Berita Viral

Lima Tahun Tanpa Guru Banyak Anak Putus Sekolah di SDN 06 Nanga Masau Sintang Titip Pesan ke Prabowo

"Di belakang kami ada sekolah yang kurang lebih sudah 5 tahun tidak ada tenaga pengajar. Sehingga anak anak terpaksa putus sekolah," kata Noven, Rabu

Penulis: Agus Pujianto | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/FILE
Noven Honorarius, pemuda Desa Nanga Masau mengirim pesan lewat sebuah video pendek ke pemerintah. Video berdurasi 1.59 itu memperlihatkan Noven bersama dengan puluhan anak berdiri membelakangi lokal kelas jauh yang sudah 5 tahun tidak ada guru. Halaman sekolah tampak tumbuh subur rerumputan. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG - Sudah lima tahun anak-anak Dusun Gemare, Desa Nanga Masau, Kecamatan Kayan Hulu, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat terpaksa berhenti mendapatkan pendidikan di sekolah.

Keadaan itu bukan karena mereka mogok belajar, namun disebabkan ketiadaan tenaga pendidik di SDN 06 Kelas Jauh.

Kondisi memperhatinkan itu diungkap oleh Noven Honorarius, pemuda Desa Nanga Masau lewat sebuah video pendek.

Video berdurasi 1.59 itu memperlihatkan Noven bersama dengan puluhan anak berdiri membelakangi lokal kelas jauh. Halaman sekolah tampak tumbuh subur rerumputan.

"Di belakang kami ada sekolah yang kurang lebih sudah 5 tahun tidak ada tenaga pengajar. Sehingga anak anak terpaksa putus sekolah," kata Noven, Rabu 4 Desember 2024.

SDN 06 Kelas Jauh di Nanga Masau letaknya cukup jauh dari pusat Kecamatan Kayan Hulu. Medan yang dilewati juga sangat berat. Harus mengarungi sungai dan riam penuh batu.

Rekapitulasi Tingkat Kabupaten Selesai, Paslon Bala-Ronny Raih Suara Terbanyak di Pilkada Sintang

"Kalau kemarau, bisa tidak sampai ke sana. Kalau normal, 7 jam dari pusat Kecamatan ke Nanga Masau, tergantung air sungai," ujar Noven dikonfirmasi Tribun Pontianak.

Noven menduga guru yang pernah tugas di SDN 06 Kelas Jauh di Nanga Masau tidak betah tinggal dan memilih pergi karena akses sulit dan minim fasilitas.

"Tidak ada akses  jalan (darat) dan sinyal yang  membuat guru tidak betah tugas di sini. Ini adalah kampung terakhir di jalur sungai kayan yang memang aksesnya sangat sulit itu yang buat guru tidak betah tinggal di sini," ungkap Noven.

Selain itu, anak-anak yang masih sekolah ke SDN 06 Induk di Desa Nanga Masau juga harus melewati riam penuh batu yang sulit selama satu jam. 

"Kalau mau sekolah mereka harus ke pusat desa Nanga masau ke SDN 6 yang jaraknya kurang lebih 1 jam lebih melalui riam besar," ujar Noven.

Noven berharap, Presiden Prabowo Subianto bisa memperhatikan pendidikan anak-anak di pedalaman Sintang.

"Harapan besar bagi kami supaya pemerintah mau memperhatikan adik adik kami supaya bisa bersekolah. Kita berharap kepada presiden prabowo dapat memperhatikan anak anak pelosok melalui program apapun. Kami berharap, agar ada guru PNs yang mau ditempatkan di sini. Ini adalah generasi bangsa yang harus diperhatikan. Bisa belajar dan meraih pendidika  yang layak," harapnya.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sintang, Yustinus masih berada di luar kota Sintang saat hendak dimintai konfirmasi. Namun  dia memastikan akan memberikan  penjelasan soal keadaan sekolah di Nanga Masau.

"Masih tugas luar. Nanti saya kasih penjelasannya," jawab Yustinus. (*)

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved