Ketua KPAD Kota Pontianak Sebut TPPK Punya Peran Penting Cegah Kekerasan di Sekolah
Guna melakukan pencegahan dan penanganan kekerasan di lingkungan sekolah, pada 2024 dibentuk Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan.
Penulis: Tri Pandito Wibowo | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Kasus perundungan atau bullying yang terjadi akhir-akhir ini menjadi peringatan keras bagi banyak pihak.
Guna melakukan pencegahan dan penanganan kekerasan di lingkungan sekolah, pada 2024 dibentuk Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK).
Ketua Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kota Pontianak, Niyah Nurniyati mengatakan kasus kekerasan masih mendominasi oleh sebab itu, keberadaan TPPK di sekolah sangat penting.
Pada tahun 2023, KPAD Kota Pontianak menerima 137 kasus sepanjang tahun. Sedangkan hingga Juni 2024 lalu sudah ada 107 kasus dan didominasi kekerasan.
"Artinya diperlukan peran kita bersama. Jadi TPPKS sudah terbentuk sekarang bagaimana mengerti dengan tugas dan tanggung jawab. KPAD berharap TPPK yang ada di kota di Kota Pontianak ini bisa aktif sesuai dengan tupoksinya. Kemudian kami berharap kepala sekolah juga bisa mendukung," ujarnya Selasa 26 November 2024.
Ia juga berharap kepada seluruh orang tua agar bisa mendukung TPPK yang ada di sekolah. Harapannya TPPK yang ada di sekolah bisa benar-benar bekerja sesuai dengan amanat dari Permendikbud nomor 46 tahun 2023 sehingga sekecil apapun tindakan kekerasan yang dilakukan oleh anak-anak di sekolah atau di luar lingkungan di sekolah cepat dideteksi.
"Jadi memang TPPK ini berada di sekolah anggotanya adalah pendidik dan tenaga kependidikan serta perwakilan dari komite atau orang tua siswa. Oleh sebab itu dengan adanya efektivitas TPPK maka perundungan sekecil apapun itu cepat diselesaikan, baik itu anak sebagai korban, pelaku maupun saksi. Ketiganya harus diberikan asesment, treatment dan diberikan edukasi serta sosialisasi," ujarnya.
Baca juga: Bullying di Subang Berujung Kematian, KPAD Kota Pontianak : Jangan Terjadi di Pontianak
Niyah mengatakan agar kelak siapapun yang menjadi korban, baik anak sendiri korban, pelaku maupun saksi menyadari bahwa tindakan bullying bukanlah tindakan terpuji. Ia berharap kehadiran TPPK menciptakan program-program berkaitan dengan pencegahan karena mencegah lebih baik daripada mengobati.
"KPAD Kota Pontianak tahun 2024 telah melakukan sosialisasi cegah kekerasan kepada 15.000 lebih siswa, guru dan masyarakat. Selain itu juga ke pemuda mahasiswa, kelompok masa, kelompok perempuan dalam upaya mencegah tindakan kekerasan," ujarnya.
Ia mengatakan di Kota Pontianak, pembentukan sudah 100 persen bahkan KPAD sudah bertemu dengan Kegiatan Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) se-Kota Pontianak pada Juli-Agustus.
Nyah mengatakan dari pertemuan tersebut kemudian KPAD juga menjembatani memberikan in house training kepada TPPK di semua sekolah bagaimana membuat program pencegahan maupun program penanganan kekerasan di sekolah.
"Ini jumlahnya minimal 3 di sekolah jika sesuai dengan Permendikbud, satu dari komite atau orangtua dan dua dari unsur sekolah kecuali kepala sekolah.
Jadi memang untuk tppk ini kan baru ada nih, baru ada di tahun 2023 ini ada grup 24 lah ya Jadi mungkin dari tppk-nya sendiri masih kebingungan.
KPAD Kota Pontianak sudah menemui beberapa pihak sekolah untuk menyampaikan bahwa jika terjadi kekerasan di sekolah harus proaktif. "Harus berkomunikasi minimal lewat orangtuanya. Sebenarnya walaupun tanpa TPPK, pihak sekolah selaku orang tua kedua harusnya punya perhatian ekstra terhadap kondisi anak," ujarnya.
Satu diantara orangtua di Kota Pontianak, Mulyana (43) mengatakan prihati dengan kejadian kekerasan yang kerap terjadi di sekolah. Bahkan ia mengaku di sekolahan sang anak sering terjadi bercandaan yang berlebihan.
"Pernah anak-anak bermula dari bermain bercanda sampai terjadi kekerasan. Kadang juga sampai terjadi ketidak sengajaan kepala temannya terbentur meja. Anak kecil sekarang sudah bisa menilai tas bagus atau tidak merujung menghina," ujarnya.
KPAD
Kekerasan Anak
Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan
Niyah Nurniyati
Kota Pontianak
Kalimantan Barat
Mahasiswa Tegaskan Akan Turun Lagi, Jika Aspirasi Tak Ditindaklanjuti DPRD Kalbar |
![]() |
---|
Aksi Mahasiswa di DPRD Kalbar Ricuh, 18 Diamankan dan 3 Luka-Luka |
![]() |
---|
Perbaikan Jalan Pelang–Kepuluk Tahap 1 Hampir Rampung, Warga Dukung Imbauan Bupati |
![]() |
---|
Wabup Sukiryanto pimpim Gertam Cabai di Desa Pal IX |
![]() |
---|
Kejari Pontianak Musnahkan Ribuan Bungkus Rokok Ilegal dan Narkoba |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.