Karhutla di Kalbar

Hotspot Kembali Terpantau, BPBD Sambas Sebut di 3 Kecamatan Tangaran, Tebas dan Jawai

Marjuni menyebut karhutla sebelumnya yang melanda Desa Malek Kecamatan Paloh berhasil dipadamkan petugas BPBD Sambas bersama unsur lain yang terlibat.

Penulis: Imam Maksum | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/IMAM MAKSUM
Seorang warga Desa Malek, Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, menunjuk area kebun yang terbakar karena karhutla, Jumat 25 Oktober 2024. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Titik api kebakaran hutan dan lahan (karhutla) kembali terdeteksi di wilayah Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, Senin 28 Oktober 2024.

Karhutla terpantau di tiga titik kecamatan diantaranya Kecamatan Tangaran, Tebas dan Jawai. 

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sambas Marjuni menjelaskan, titik api terpantau di Desa Batu Makjage Kecamatan Tebas, Desa Semata Kecamatan Tangaran, dan Desa Sungai Nilam Jawai.

"Informasi sementara, dari lapangan BMKG dan dari Pak Camat Tebas tadi malam, ada titik api  di Desa Batu Makjage, untuk lokasi lain di Sei Nilam, dan Desa Semata," ucap Marjuni, Senin 28 Oktober 2024.

Marjuni menyebut karhutla sebelumnya yang melanda Desa Malek Kecamatan Paloh berhasil dipadamkan petugas BPBD Sambas bersama unsur lain yang terlibat.  

Api Karhutla di Kota Pontianak Dekati Rumah Warga, Relawan Damkar dan PMI Kalbar 2 Jam Berjibaku

"Sementara info sampai hari ini. Untuk lokasi di Malek dan sekitarnya, BPBD Sambas bersama kawan-kawan Manggala Agni, MPA, TNI/ Polri dan warga telah melakukan upaya pemadaman," ungkapnya. 

Dia mengatakan, pihak BPBD terus melakukan pendataan dan koordinasi dengan kecamatan dan stakeholder hingga di tingkat desa.

"Untuk lokasi yang baru muncul titik panas atau api, kami melakukan pendataan dan koordinasi dengan pihak kecamatan dan stakeholder yang ada di desa," ujarnya.

Langkah koordinasi ini dilakukan, kata dia, supaya para pemangku kebijakan dapat mengantisipasi karhutla di wilayah desa.

"Untuk secara dini dapat mengantisipasi kejadian karhutla di desa nya," jelasnya.

Lebih lanjut ia bilang keterbatasan personel dan minim peralatan menjadi kendala yang dihadapi sulitnya memadamkan karhutla.

"Keterbatasan personil dan peralatan menjadi kendala bagi kami, bilamana kejadian karhutla menyebar di beberapa titik desa," katanya. (*)

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved