Cawako Pontianak Edi Kamtono Silaturahmi dengan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Pontianak

Edi yakin dan optimistis akan membangun, menata, serta menyelesaikan masalah yang ada di Pontianak menjadi lebih baik.

Penulis: Anggita Putri | Editor: Safruddin
Tribunpontianak.co.id/IST
Cawako Pontianak Edi Kamtono silaturahmi dengan pengurus Pimpinan Daerah Muhammadiyah Pontianak Sabtu 26 Oktober 2024. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID PONTIANAK - Calon Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono silahturahmi dengan pengurus Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) dan Ortom Muhammadiyah se-Kota Pontianak.

Kunjungan silaturahmi ini berlangsung di Sekretariat PDM, pada Sabtu 26 Oktober 2024.

Dalam pertemuan itu Edi membahas sejumlah pencapaian hingga hal yang akan dilanjutkan pada periode 2024-2029. 

Pembahasan dimulai dari bantuan untuk guru, beasiswa untuk anak tidak mampu, hingga masalah drainase. 

“Beasiswa kepada anak-anak yang kurang mampu ini sebenarnya sudah kita lakukan, sehingga wajib sekolah 12 tahun ini bisa terwujud dengan bantuan APBD, dana hibah, atau bansos ini sampai sekarang masih berjalan,” kata  Edi Kamtono. 

Calon wali kota petahana ini memaparkan soal drainase di Pontianak yang menjadi fokus dalam infrastruktur.

Menurutnya, genangan Pontianak harus diatasi.  “Memang Pontianak ini rendah, kendalanya karena kita bangun rumah rendah rumah beton, ini yang jadi masalah. Sekarang di Kota Pontianak yang menggenangi halaman maupun jalan tinggal 30-40 persen dibanding dulu hampir 80%,” katanya. 

Baca juga: Profil dan Biodata Edi Kamtono Cawako Pontianak 2024 Nomor Urut 1

Edi menjabarkan skenario seperti pompanisasi dan pembuatan pintu-pintu air, sehingga jika hujan turun upaya tersebut dapat mengatasi genangan.

Dalam penataan bangunan, Edi juga berencana akan menata waterfront menjadi lebih baik, akan membangun masjid terapung, dan taman Alquran, serta taman terbuka lainnya. 

Pada pertemuan tersebut, Edi juga membahas terkait gelandangan dan pengemis yang berkeliaran di Pontianak. 

Saat menjabat, Edi kerap kali meminta Satpol PP untuk mengamankan mereka, dan langsung dilakukan pembinaan. 

“Ini lebih dari 60% modus, sebenarnya mereka adalah ibu-ibu yang masih mampu, sehat dan bisa bekerja tapi modus mau mendapatkan uang yang cepat dan gampang,” katanya.

Terkait masalah stunting di Pontianak, Edi menjelaskan pada tahun 2022 saat masih menjabat angka stunting turun dari 24,6% menjadi 19,4% di tahun 2023.

“Nah sekadang saya liat 14,6% terjadi penurunan. Penyebab stunting ini memang kita tidak bisa melihat anak setelah lahir kurang gizi misalnya, tapi ternyata saat anak masih di dalam kandungan. Faktor kemiskinan dan pengetahuan terkait pola makan jadi pengaruh,” katanya. 

Dengan sejumlah paparan, Edi yakin dan optimistis akan membangun, menata, serta menyelesaikan masalah yang ada di Pontianak menjadi lebih baik. (ang)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved