HARTA KEKAYAAN Luhut Binsar Pandjaitan Rp1 T, Cek Rincian LHKPN eks Menko Marves Era Jokowi

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Intip Harta Kekayaan Luhut Binsar Pandjaitan di artikel ini.

Luhut Binsar Pandjaitan resmi menjabat dua jabatan di Kabinet Prabowo Gibran atau Kabinet Merah Putih.

Eks Menteri Koordinasi Kemaritiman dan Investasi era Presiden Jokowi itu mendapat kepercayaan menjabat sebagai Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) dan Penasihat Khusus Presiden urusan Investasi dalam Kabinet Merah Putih 2024-2029.

Adapun Luhut mengikuti pelantikan dua kali di Istana Merdeka, Jakarta pada Senin 21 Oktober 2024 pagi dan Selasa 22 Oktober 2024 pagi.

Lantas, seberapa kaya Luhut Binsar Pandjaitan saat ini?

• Jadi Menteri Kabinet Merah Putih Terkaya Kalahkan Prabowo, Cek Rincian Harta Kekayaan Sakti Wahyu

Sebagai penyelenggara negara, Luhut Binsar Pandjaitan diamanahkan melaporkan Harta Kekayaannya kepada negara.

Pelaporan tersebut sesuai dengan Undang-Undang (UU) Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara Yang Bersih dan Bebas Dari korupsi, Kolusi dan Nepotisme.

Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara atau LHKPN sendiri menjadi bagian penting upaya mencegah tindak korupsi.

Penyampaian LHKPN selama Wajib LHKPN menjabat dilakukan secara periodik setiap 1 tahun sekali atas Harta Kekayaan yang dimiliki per posisi 31 Desember.

LHKPN itu diserahkan kepada KPK paling lambat tanggal 31 Maret pada tahun berikutnya.

Sebelum dilantik, Luhut telah melaporkan Harta Kekayaannya pada 22 Maret 2024 periodik 2023 ke kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Dilansir dari e-LHKPN, Luhut tercatat memiliki total Harta Kekayaan mencapai Rp1,04 triliun.

Harta fantastis itu disumbangkan dari aset tanah dan bangunan sebesar Rp251,6 miliar.

Aset tanah dan bangunan milik pria 77 tahun itu tersebar di banyak daerah seperti Bogor, Jakarta Timur, Badung, Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Malang, Tapanuli Utara, Samosir, dan Simalungun.

• PROFIL & Harta Yandri Susanto, Mendes PDT yang Viral Kirim Surat Berkop Kementerian untuk Acara Haul

Adapun aset-aset tersebut berasal dari hasil sendiri, hibah, dan warisan.