Pj Bupati Sanggau Suherman Apresiasi Semua Pihak yang Berperan Aktif Turunkan Angka Stunting 

Untuk menurunkan angka stunting sesuai target nasional prevalensi 14 persen memerlukan komitmen yang tinggi dan kerja keras semua pihak.

Penulis: Hendri Chornelius | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Istimewa
Penjabat Bupati Sanggau Suherman saat foto bersama usai membuka rapat koordinasi III tim percepatan penurunan stunting tahun 2024 di Aula Kantor Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, Kamis 12 September 2024. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SANGGAU - Penjabat Bupati Sanggau Suherman membuka rapat koordinasi III tim percepatan penurunan stunting tahun 2024 di Aula Kantor Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, Kamis 12 September 2024.

Pada kesempatan itu, PJ Bupati Sanggau Suherman mengapresiasinya kepada semua pihak yang telah berperan aktif menurunkan angka stunting di Kabupaten Sanggau

"Kita patut bersyukur bahwa angka prevelansi stunting di Kabupaten Sanggau 28 persen pada tahun 2020, turun menjadi 23,10 persen pada tahun 2023. Artinya, terjadi penurunan stunting sebesar 5,90 persen," katanya.

Suherman mengatakan, turunnya angka stunting tentu hasil dari kerja keras, kerja cerdas dan kerja kolaboratif dari semua unsur yang terlibat.

Untuk menurunkan angka stunting sesuai target nasional prevalensi 14 persen memerlukan komitmen yang tinggi dan kerja keras semua pihak.

Baca juga: Pj Bupati Sanggau Buka Sosialisasi Pembentukan UPZ Dinas, Instansi dan Perusahaan 

"Untuk bergerak bersama melakukan terobosan melalui inovasi-inovasi untuk mempercepat target penurunan stunting. Kami mendorong semua pihak, instansi pemerintah, perusahaan dan para tokoh masyarakat untuk menjalankan program bapak/bunda asuh stunting. Sebagai upaya mengeliminasi kasus-kasus stunting secara bergotong royong," harapnya.

Suherman menambahkan, terdapat lima point penting untuk penanganan stunting.

Diantaranya adalah aktif minum tablet tambah darah, ibu hamil teratur memeriksa kehamilannya, cukupi konsumsi protein hewani, datang ke posyandu setiap bulan, dan berikan air susu ibu selama enam bulan.

Pada kesempatan itu juga diserahkan bantuan bahan pokok kepada keluarga yang anaknya mengalami stunting. (*)

Informasi Terkini Tribun Pontianak Kunjungi Saluran WhatsApp

Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini disini

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved