Maman Abdurrahman Ungkap Alasan Partai Golkar Pilih Sutarmidji karena Bekerja Demi Rakyat

Namun perbedaan muncul, baik Sutarmidji maupun Norsan sulit dipersatukan karena dalam perbedaan konsep dan tujuan.

Editor: Syahroni
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID
Ketua DPD Golkar Kalbar, Maman Abdurrahman dan didampingi Prabasa Anantatur serta Calon Gubernur Kalbar, Sutarmidji. 

“Didi, dia kan doktor, secara intelektual tidak diragukan, dari aspek keamanan ketertiban-karena isu politik identitas seringkali memprovokasi saudara-saudara kita untuk saling berbenturan, tambah lagi jam terbang beliau berkomunikasi bimbingan masyarakat, jadi saya melihat kombinasi kedua untuk pasangan ini terbaik untuk kepentingan Kalbar,” katanya.

“Makanya tadi saya pakai analogi oase di padang pasir. Jadi pertimbangannya bukan sekadar pertimbangan partai, kepentingan si A si B, endak! Ada pertimbangan objektif, latar belakang orang itu, tidak sekadar di ujung-ujung ‘kawin’,” tukas Maman.

Konsekuensi dari Sebuah Keputusan

Secara tulus, Maman Abdurrahman menyatakan, bahwa dirinya dan Partai Golkar sangat menghormati keputusan Ria Norsan untuk berpisah dan maju sebagai bakal calon Gubernur Kalbar dari partai lain. Namun begitu, kata Maman, di sisi lain, mekanisme kepartaian juga harus terus berjalan.

Singkatnya, berdasarkan Rapat Kerja Daerah (Rakerda) dan Rapat Pimpinan Daerah (Rapimda) Partai Golongan Karya Provinsi Kalbar yang diselenggarakan di Ballroom Hotel Golden Tulip Pontianak, pada Sabtu (07/09/2024) kemarin, Ria Norsan secara resmi dicopot dari kepengurusan Partai Golkar.

Tepatnya ia dicopot dari jabatan Ketua Dewan Pertimbambangan (Wantim) DPD Partai Golkar Provinsi Kalbar.

Sebagai gantinya, DPD Partai Golkar Provinsi Kalbar memajukan Didi Haryono untuk mengisi kekosongan jabatan tersebut.

Keputusan ini pun telah disepakati oleh seluruh Anggota Wantim DPD Partai Golkar Provinsi Kalbar.

“Sudah diputuskan posisi Pak Norsan sebagai Ketua Wantim Partai Golkar. Kemarin kita memberhentikan beliau (Norsan) sebagai ketua wantim dan kita mendorong Pak Didi sebagai ketua wantim. Sudah diputuskan, saya nanti tinggal keluarkan SK (sebagai) ketua DPD. Artinya Pak Norsan bukan lagi pengurus Golkar,” jelas Maman.

“Memang usulan menjadikan Pak Didi ketua wantim itu (datang) dari anggota wantim, dari senior-senior yang ada itu, (totalnya) ada belasan orang anggota wantim (yang bulat bersepakat),” timpalnya. 

Ria Norsan Terima Diberhentikan Sebagai Wantim Golkar:

Ria Norsan menerima keputusan Golkar yang memberhentikannya sebagai dewan pertimbangan (Wantim) DPD Golkar Kalbar.

Menurutnya pemberhentian sebagai Wantim tentu tidak ada masalah dalam politik karena hal yang biasa terjadi.

Hal yang masih membekas dihatinya adalah ia diberhentikan oleh anaknya sendiri.

"Yang membertentikan saya itu anak saya sendiri yang membacakan surat keputusan," ucap Norsan.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved