Ragam Contoh

Macam-Macam Majas dalam Bahasa Jawa Lengkap Contohnya

Ternyata, penggunaan majas dalam Bahasa Jawa juga hal lumrah, terutama pada orang yang sudah kenal dekat. 

Instagram
Namun bagaimana dengan macam-macam majas dalam Bahasa Jawa, apakah kamu juga mengetahuinya? Ternyata, penggunaan majas dalam Bahasa Jawa juga hal lumrah, terutama pada orang yang sudah kenal dekat.  

Majas metonimia ialah kalimat kiasan untuk menyandingkan sesuatu dengan sebuah istilah atau benda yang bersifat lebih umum. Kamu pasti sudah sangat sering menemukannya dalam sehari-hari, seperti:

Mas Nando lagi nyukur kumis nganggo Tiger (merek pisau cukur)
Bapak tindak kantor nitih Honda (sebutan untuk sepeda motor)

Sinekdoke 
Majas sinekdoke ialah majas penyebutan suatu bagian untuk mewakili keseluruhan (sinekdoke pars pro toto) maupun sebaliknya atau totem pro parte. Untuk lebih jelasnya, perhatikan beberapa contoh berikut:

Lomba bulutangkis Indonesia lawan Vietnam pancen nyenengake ati 
Sinestesia
Majas sinestesia ialah ungkapan untuk menggambarkan rasa dari suatu indera dengan menyandingkannya pada indera yang lain. Lantas, bagaimana penerapannya dalam Bahasa Jawa?

Suaramu alus tenan, marai adem ning ati
Ambune parfummu marai wetengku dadi eneg 

Alusio 
Majas alusio ialah penggunaan kata-kata yang menggambarkan masa lalu untuk menjabarkan atau menjelaskan suatu peristiwa, contoh:

Ngrungokake kisah cintamu marai aku kelingan karo cerita perjuangane simbahku
Rasane nelongso tenan, weruh uripe Siti kaya zaman Cinderella 
Eponim 
Majas eponim ialah penggunaan sifat dari sesuatu untuk menyampaikan atau menggambarkan topik pembicaraan. Ciri khasnya, yakni keberadaan karakter atau tokoh terkenal, seperti:

Negoro iki butuh Gajah Mada ben bisa maju. 
Wong wedok kudu iso dadi Kartini ing zaman modern iki.      

20 Contoh Majas Eufemisme Materi Bahasa Indonesia dan Pengertiannya

2. Majas Pertentangan

Gaya bahasa ini digunakan untuk menjelaskan suatu hal atau peristiwa yang bertentangan atau berkebalikan dari kejadian aslinya. Majas pertentangan terbagi menjadi tiga jenis, yakni:

Litotes

Majas litotes merupakan menjadi kebalikan dari hiperbola, yaitu dengan cara mengecilkan atau menyempitkan sesuatu.

Namun, majas litotes ini bukan bertujuan untuk mengejek orang lain, melainkan merendahkan hati, contoh:

Sumonggo diunjuk, namung toya pethak
Sugeng rawuh wonten gubug reyote kawula

Paradoks 

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved