Kecelakaan Kerja di PT BAI

PT BAI Pastikan Taati Pantangan DAD Mempawah

Kegiatan tersebut dihadiri langsung Ketua DAD Kabupaten Mempawah Adrianus, bersama Ketua DAD dari sembilan kecamatan dan para Temenggung.

Penulis: Ramadhan | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Istimewa
Foto bersama usai dilaksanakan Ritual Adat Nyimah Tanah yang telah dilaksanakan Dewan Adat Dayak (DAD) Kabupaten Mempawah bersama Temenggung Dayak di lokasi kecelakaan kerja Proyek Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) PT Borneo Alumina Indonesia (BAI), Desa Bukit Batu, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, Senin 19 Agustus 2024. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH - Asst Manager ER & CSR PT BAI, Join Wira Sembiring memastikan pihak perusahaan akan mentaati pantangan Ritual Adat Nyimah Tanah yang telah dilaksanakan Dewan Adat Dayak (DAD) Kabupaten Mempawah bersama Temenggung Dayak di lokasi kecelakaan kerja Proyek Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) PT Borneo Alumina Indonesia (BAI), Desa Bukit Batu, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, Senin 19 Agustus 2024.

"Secara khusus kita harus menghormati segala bentuk kearifan lokal yang ada di Kabupaten Mempawah, terutama dalam hal ini Suku Dayak yakni dalam Ritual Nyimah Tanah ataupun pensucian tanah," tegas Wira.

Wira mengatakan, perusahaan sangat mendukung dilaksanakan ritual adat sebagai bentuk menghargai kearifan lokal yang ada di Kabupaten Mempawah.

"Tentu sangat kita dukung, karena dalam ritual ini juga tujuannya untuk keselamatan kerja di PT BAI. Kita berharap setalah dilakukan Nyimah Tanah ini dapat meminimalisir kejadian-kejadian yang akan terjadi kedepannya," jelas Wira.

Wira mengatakan, pihaknya selalu berusaha menjaga hubungan baik dengan berbagai pihak, khususnya masyarakat adat, ataupun tokoh yang ada di Kabupaten Mempawah.

Baca juga: Gelar Ritual Adat di Lokasi Kecelakaan Kerja PT BAI, DAD Harap Aktivitas Kerja Dihentikan Sementara

"Saya kira kedepan bukan hanya Nyimah Tanah, untuk kearifan lokal lainnya pasti kita jaga, terutama untuk kemajuan ataupun menyampaikan pesan dari adat setempat," jelas Wira.

Diketahui, Ritual Nyimah Tanah atau pembersihan/pensucian tanah ini sendiri diyakini masyarakat suku Dayak sebagai ritual adat dengan tujuan agar semua proses berjalan dengan lancar, aman, sesuai dengan rencana dan memberikan manfaat kemaslahatan dan kesejahteraan bagi masyarakat yang telah menghibahkan lahannya

Kegiatan tersebut dihadiri langsung Ketua DAD Kabupaten Mempawah Adrianus, bersama Ketua DAD dari sembilan kecamatan dan para Temenggung. (*)

Informasi Terkini Tribun Pontianak Kunjungi Saluran WhatsApp

Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini disini

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved