Berita Viral

VIRAL Sering Makan Mi Instan Sebabkan Gagal Ginjal, Dokter Ahli Ungkap Dampak Sebenarnya

Terlalu sering mengonsumsi mi instan bisa menyebabkan penyakit gagal ginjal menjadi pembahasan viral bahkan dokter ahli ungkap dampak sebenarnya.

Editor: Rizky Zulham
Dok Tribun
Ilustrasi makan mi instan. VIRAL Sering Makan Mi Instan Sebabkan Gagal Ginjal, Dokter Ahli Ungkap Dampak Sebenarnya. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Terlalu sering mengonsumsi mi instan bisa menyebabkan penyakit gagal ginjal menjadi pembahasan viral bahkan dokter ahli ungkap dampak sebenarnya.

Pembahasan mi instan penyebab gagal ginjal bermula dari unggahan seorang warganet.

Dalam postingannya menyebutkan bahwa terlalu sering makan mi instan dapat menyebabkan gagal ginjal, ramai di media sosial.

"Anak SMP gagal ginjal stadium akhir. cuci darah 2 kali seminggu. penyebabnya gara-gara sering makan mie. plz guys batasin makan mie dalam sebulan beberapa kali ya. jangan sekarepmu," tulisnya.

Unggahan tersebut dimuat di salah satu akun X (Twitter) @tanyarlfes pada Kamis 15 Agustus 2024.

Cara Penyajian Mi Instan Agar Tetap Aman Dikonsumsi Anak

Hingga Sabtu 17 Agustus 2024 sore, unggahan tersebut sudah dilihat lebih dari 1,7 juta kali dan mendapatkan lebih dari 1.400 komentar dari warganet.

Beberapa warganet dalam kolom komentar mempertanyakan apakah penyebab gagal ginjal tersebut semata-mata disebabkan oleh mi instan atau ada faktor lainnya.

Komentas dokter ahli ungkap dampak sebenarnya.

Dokter sub-spesialis ginjal hipertensi dari Rumah Sakit Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Wachid Putranto menyampaikan bahwa kebiasaan makan mi instan bukanlah penyebab utama dari kondisi gagal ginjal.

Meski demikian, mi instan yang dikonsumsi dalam jangka panjang dapat memiliki efek tidak langsung pada penyakit ginjal.

"Makan mi instan tidak memiliki efek langsung pada gagal ginjal. Namun, bila dikonsumsi terlalu banyak bisa mengganggu kesehatan, meski tidak spesifik langsung ke ginjalnya," ujarnya, Sabtu (17/8/2024).

Pasalnya, mi instan mengandung banyak natrium sehingga dapat menyebabkan tekanan darah menjadi tinggi, di mana tekanan darah tinggi dapat merusak pembuluh darah di ginjal dan mengurangi kemampuan ginjal untuk menyaring limbah dari darah.

Selain itu, mi instan juga mengandung lemak yang tidak sehat, yang dapat menyebabkan peningkatan risiko obesitas dan masalah kesehatan lainnya.

Penyebab gagal ginjal

Sementara itu, dokter spesialis penyakit dalam RS PKU Muhammadiyah Bantul Sumardi mengatakan, penyakit gagal ginjal terjadi ketika salah satu atau kedua ginjal tidak dapat berfungsi dengan baik.

Menurutnya, mi instan bukanlah penyebab tunggal dari kondisi gagal ginjal seseorang. Sebab, gagal ginjal bisa disebabkan oleh beberapa kondisi seperti diabetes dan hipertensi.

"Penyebab gagal ginjal tidak hanya mi instan. Namun, bila tiap hari hanya makan mi instan dan dilakukan bertahun-tahun bisa saja (terkena gagal ginjal), karena mi instan rendah gizi," ujarnya terpisah.

Penyakit gagal ginjal terkadang bersifat sementara dan bisa sembuh bila diobati dengan tepat.

Akan tetapi, gagal ginjal juga bisa berkembang dengan cepat dan dalam jangka panjang yang disebut sebagai gagal ginjal akut.

Dikutip dari Cleveland Clinic, sebagian orang tidak mengalami gejala apa pun pada tahap awal penyakit ginjal.

Namun, ketika sudah berkembang menjadi penyakit ginjal kronis, kondisi ini dapat menyebabkan kerusakan meskipun seseorang merasa baik-baik saja. Gejala penyakit ginjal kronis dan gagal ginjal berbeda-beda pada setiap orang.

Jika ginjal tidak berfungsi dengan baik, mereka mungkin akan merasakan satu atau beberapa tanda berikut:

- Kelelahan

- Mual dan muntah

- Kebingungan atau kesulitan berkonsentrasi

- Pembengkakan, terutama di sekitar tangan, pergelangan kaki, atau wajah

- Buang air kecil lebih sering

- Kram atau kejang otot

- Kulit kering atau gatal

- Nafsu makan menurun.

Seberapa buruk mi instan bagi kesehatan?

Dikutip dari Healthshot, mi instan terkenal karena kandungan nutrisinya yang buruk dan hampir tidak mengandung nutrisi penting seperti vitamin, mineral, protein, dan serat.

Sebaliknya, mi instan mengandung banyak kalori, terutama dari karbohidrat olahan dan lemak tidak sehat, yang dapat menjadi masalah bagi manajemen berat badan.

Jika mi instan dikonsumsi secara rutin dan dalam jangka panjang, mi instan dapat meningkatkan risiko kekurangan nutrisi.

Selain itu, mi instan juga mengandung monosodium glutamat (MSG) yang dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan.

Meskipun Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) mengakui MSG secara umum aman, masih ada perdebatan tentang potensi efek sampingnya.

Sebuah studi yang diterbitkan oleh American Journal of Clinical Nutrition menunjukkan bahwa konsumsi MSG yang tinggi dikaitkan dengan penambahan berat badan, sakit kepala, mual, dan bahkan tekanan darah tinggi.

Kasus Gagal Ginjal Akut Terbaru: Gejala, Kelompok Paling Berisiko dan Potensi Penyakit Komplikasi

Tak hanya MSG, mi instan juga mengandung natrium yang tinggi, dengan satu porsimya dapat mengandung lebih dari setengah asupan natrium harian yang direkomendasikan.

Menurut Journal of the American College of Cardiology, asupan natrium yang berlebihan dikaitkan dengan kerusakan organ dan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk hipertensi (tekanan darah tinggi), penyakit jantung, dan stroke.

(*)

# Berita Viral

‎Ikuti saluran Tribun Pontianak di WhatsApp: KLIK DISINI

Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved