Kalbar Tetapkan Status Siaga Darurat Penanganan Bencana Asap, Harisson Tekankan Perkuat Sinergitas

Penetapan status itu dilakukan guna mempermudah mobilisasi sumber daya penanganan bencana karhutla diseluruh wilayah kabupaten kota di Kalbar.

Penulis: Anggita Putri | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/FERLIANUS TEDI YAHYA
Pj Gubernur Kalimantan Barat, Harisson. Provinsi Kalimantan Barat telah menetapkan status Siaga Darurat Penanganan Bencana Asap akibat Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) pada tahun 2024. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Provinsi Kalimantan Barat telah menetapkan status Siaga Darurat Penanganan Bencana Asap akibat Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) pada tahun 2024.

Penetapan status ini tertuang dalam Surat Keputusan Gubernur Kalbar nomor: 502/BPBD/2024 tentang Status Siaga Darurat Penanganan Bencana Asap akibat Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Provinsi Kalbar , yang telah ditandatangi oleh Pj Gubernur Kalbar Harisson.

Tentu ini menjadi salah satu bentuk keseriusan Pemprov Kalbar, dalam upaya penanggulangan bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Penetapan status itu dilakukan guna mempermudah mobilisasi sumber daya penanganan bencana karhutla diseluruh wilayah kabupaten kota di Kalbar.

Menyikapi munculnya titik panas (hotspot) pada sejumlah kabupaten kota ditengah peralihan musim hujan ke musim kemarau.

Baca juga: Kasat Lantas Polresta Pontianak Berikan Penekanan pada Pelaksanaan Ops Patuh Kapuas 2024 Hari ke-9

"Kita (Pemprov) sudah menetapkan status (siaga darurat) supaya penanganan benar-benar bisa memanfaatkan semua sumber daya, agar kebakaran lahan ini tidak menjadi parah," ujar Pj Gubernur Harisson , Selasa 23 Juli 2024.

Selain itu, Harisson menyampaikan untuk memperlancar mobilisasi sumber daya penanganan bencana asap maka dibentuk komando penanganan darurat, yang dalam struktur Satuan Tugas (Satgas) melibatkan instansi terkait dan Kelompok Masyarakat (Pokmas).

Yang mana, untuk Komando Satgas ini dipimpin langsung oleh Gubernur Kalbar sebagai komandan.

Pj Gubernur Harisson menyebut penanggulangan karhutla di Provinsi Kalbar memang tidak mudah. Salah satu faktornya karena kontur tanah yang sebagian adalah gambut.

Tatangan itu bahkan telah dijajal sendiri oleh Panglima TNI saat berkunjung ke Kalbar beberapa waktu lalu.

Dirinya mencontohkan pada satu lokasi titik api yang sudah disemprot berkali-kali bahkan lahannya seolah-olah sudah menjadi bubur karena terlalu banyak disemprot.

Namun ketika baru ditinggal pergi selama 15 menit, asap kembali muncul dari tanah tersebut.

"Gambutnya kedalaman 14 sampai 20 meter dan lahan gambut di Kalbar ini luasnya 2,8 juta hektare dari 14 juta hektare luas lahan Kalbar, jadi hampir 20 persen di Kalbar ini lahan gambut," jelasnya.

Dikatakan Harisson, penanganan bencana Karhutla di Kalbar, Pemprov tidak bisa bekerja sendirian.

Kerjasamanya dilakukan bersama Polda Kalbar, Kodam XII Tanjungpura, Manggala Agni dan pihak lainnya. Di Pemprov sendiri ada BPPD dan kelompok masyarakat termasuk pemerintah kabupaten kota di Kalbar.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved