Sinergi Tuntaskan Persoalan Anak, KPAD Pontianak dan Yayasan Wanita Islam Masyithah Jalin Kerjasama
Kerjasama kata Niyah bertujuan untuk memperkuat hubungan kelembagaan antara KPAD dengan Yayasan Wanita Islam Masyithah Pontianak.
Penulis: Tri Pandito Wibowo | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Bersinergi dalam menuntaskan berbagai persoalan anak, Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kota Pontianak bersama Yayasan Wanita Islam Masyithah Pontianak melakukan menandatangan MoU di Aula Masjid Mujahidin, Sabtu 20 Juli 2024.
Ketua KPAD Kota Pontianak, Niyah Nurniyati mengatakan sesuai MoU yang ditandatangani adapun objek kerjasama meliputi pengembangan sektor pendidikan dan sosial di Kota Pontianak.
"Ruang lingkupnya yaitu pemberian edukasi dan sosialisasi Perlindungan Anak dan pemenuhan hak-hak anak pengawasan dan pendampingan penyelenggaraan perlindungan anak pencegahan dan penanganan permasalahan kasus anak dan program lain yang diperlukan," ujarnya.
Kerjasama kata Niyah bertujuan untuk memperkuat hubungan kelembagaan antara KPAD dengan Yayasan Wanita Islam Masyithah Pontianak dalam rangka pencegahan edukasi pelayanan pendampingan pengawasan pemenuhan hak-hak dan perlindungan anak.
Baca juga: Pj Bupati Landak Bersama Uskup Agung Pontianak Resmikan Gereja Hati Kudus Yesus Meranti
Ketua Yayasan Wanita Islam Masyithah Pontianak, Humaira Novriyanti mengatakan pasca menandatangani MoU, akan dilakukan kerjasama dengan KPAD Kota Pontianak.
Ia mengatakan sebagai yayasan yang fokusnya ke permasalahan perempuan dan anak, pihaknya ikut bersama-sama membantu KPAD dalam permasalahan anak agar dapat diatasi bersama.
"Jadi kami akan bersinergi dengan KPAD Pontianak, banyak sekali kasus-kasus anak yang terjadi bukan hanya di Kota Pontianak, marak mulai dari judi online, kekerasan juga bullying. Kami mendapat informasi dari KPAD Pontianak, di Kota Pontianak sebanyak 103 anak yang mengalami permasalahan yang memerlukan pendampingan dari KPAD," ujarnya.
Anggota DPRD Pontianak, Bebby Nailufa yang berada dalam kepengurusan yayasan mengatakan sebenarnya dibutuhkan komunitas-komunitas yang mendidikasikan dirinya untuk permasalahan-permasalahan yang ada di kota Pontianak, khususnya permasalahan perempuan dan anak.
Ia mengatakan bagaimanapun pemerintah tidak mampu bekerja sendiri tanpa adanya dukungan dari semua pihak terutama komunitas-komunitas ataupun orang-orang yang memang mendedikasikan dirinya untuk permasalahan perempuan dan anak.
"Nah, saya pribadi dalam yayasan ini mendorong para perempuan-perempuan dan aktivis-aktivis maupun komunitas-komunitas untuk terlibat dalam permasalahan-permasalahan yang ada di Kota Pontianak ini. Jadi untuk membantu pemerintah dalam mengatasi permasalahan perempuan dan anak perlu peran banyak pihak," ujarnya. (*)
Informasi Terkini Tribun Pontianak Kunjungi Saluran WhatsApp
Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini disini
Marketing Award 2025, PLN UID Kalbar Tampilkan Semangat Inovasi untuk Indonesia |
![]() |
---|
RUMAH Pelatih Dayung Pontianak Hangus Terbakar, Warga Dikejutkan Suara Ledakan |
![]() |
---|
Remaja 17 Tahun di Kubu Raya Ditangkap Diduga Curi Motor, Polisi Bongkar Aksi Kriminalnya |
![]() |
---|
Polresta Pontianak Sukses Amankan Peringatan Maulid Akbar di Alun Kapuas |
![]() |
---|
Program JKN Bantu Juherlina Tangani Gangguan Saraf Tangan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.