Pengamat Kebijakan Publik Zulkarnaen Minta Tindak Tegas dan Evaluasi Oknum Sopir Telantarkan Jenazah
Selain itu, seharusnya tak ada biaya lagi, dimana artinya yang dibayarkan sudah include dengan BBM.
Penulis: Anggita Putri | Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Pengamat Kebijakan Publik Universitas Tanjungpura Pontianak, Zulkarnaen menyesalkan terkait adanya oknum sopir ambulans RSUD Ade M Djoen Sintang yang diduga menelantarkan jenazah bayi di SPBU di Kabupaten Sintang.
"Ini merupakan kejadian yang miris dan memalukan rumah sakit daerah. Kejadian seperti ini Jangan sampai terulang lagi. Ini merupakan pelajaran berharga bagi manajemen rumah sakit tidak boleh ada lagi tagihan di luar biaya administrasi yang sudah dibayarkan," ujarnya Selasa malam 16 Juli 2014.
Apalagi kata dia background kepala daerah Sintang merupakan orang kesehatan. Ia mengatakan hal ini menjadi perhatian dan kepala Rumah Sakit harus memahami bahwa ini hal yang mengoyak perasaan karena tidak ada rasa kemanusiaan.
• SANKSI Tegas untuk Oknum Sopir Ambulance di Sintang yang Telantarkan Jenazah Bayi
"Jadi ini menjadi catatan penting ya bagi rumah sakit agar mengelola persoalan ambulans ini. Sehingga harus ada tindakan yang dilakukan agar kejadian ini tidak terulang. Kondisi pasien lagi sulit lalu dengan teganya oknum sopir meminta tambahan, seperti hilang rasa kemanusiaan padahal ini suatu hal yang mendasar," ujarnya.
Jika pun oknum mengalami kesulitan, tindakan tersebut tidak bisa dibenarkan. Ia berharap manajemen Rumah Sakit harus mampu mengcover sopir dengan baik.
Selain itu, seharusnya tak ada biaya lagi, dimana artinya yang dibayarkan sudah include dengan BBM.
Dengan demikian kelakuan buruk di lapangan seperti memalak orang yang lagi sakit dan sulit tidak terjadi. Oknum seperti ini kata Zulkarnaen harus ditindak tegas.
Pihak rumah sakit diharapkan mampu mengevaluasi apalagi Kejadian ini merusak nilai kemanusiaan.
"Harus dibenahi dan kita khawatir ini Suatu bentuk yang memang "lazim" dilakukan di lapangan. Bukan mustahil pembayaran seperti itu menjadi malak, pungli, tetap bayar administrasi tetapi di lapangan dimintai lagi tambahan. Semua kembali ke manajemen rumah sakit tidak bisa ini dianggap sepele karena ini bisa terulang dan harus ditindak tegas," ujarnya.
Dapatkan Informasi Terkini dari Tribun Pontianak DI SINI
Pengamat: Halte Kota Pontianak Perlu Dirawat, Bukan Hanya Jadi Tempat Menunggu Penumpang |
![]() |
---|
Disnakertrans Sintang Sosialisasikan Layanan 'Siap Kerja' Selama Pameran Pembangunan 2025 |
![]() |
---|
LP3K Sintang Gelar Audisi untuk Persiapan Pesparani I Provinsi Kalbar di Pontianak |
![]() |
---|
Hadir di Pameran Pembangunan, Sat Intelkam Polres Sintang Kenalkan Cara Mudah Urus SKCK Lewat HP |
![]() |
---|
Daftar 24 Sekolah SMA Sederajat di Kecamatan Sintang Kalbar Lengkap Alamat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.