Solusi Jangka Panjang Urai Kemacetan di Jembatan Kapuas I - Jembatan Landak, Ini Kata Pemerhati
Ia menjelaskan arus lalulintas di simpang 4 harus diminimalisir jalan lurus terus atau belok langsung ke kanan, melainkan diterapkan rekayasa belok ki
Penulis: Muhammad Firdaus | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Pemerhati Jalan dan Jembatan, Ir Rustammy Atmo mengungkapkan selain membangun jembatan paralel dan jaringan jalannya rekayasa lalulintas yang tepat juga dapat menjadi solusi untuk mengurai kemacetan di kawasan Jembatan Kapuas I hingga Jembatan Landak.
Ia melihat rekayasa lalulintas di kawasan tersebut yang sekarang diterapkan cenderung sudah tidak ideal lagi, contohnya adalah soal penerapan rekayasa lampu lalulintas atau traffic light.
"Contoh di sini jembatan ini simpang Jl Tanjung Pura, ini kan terlalu dekat, akibat trafik tinggi panjang antrian sampai mendekati jembatan, itu ganggu, sementara masalah rekayasa lalulintasnya tidak pernah diupdate, panjang antrean itu kan karena lampu merahnya terlalu lama, sudah nggak ideal itu, harusnya nggak boleh lama," ujarnya saat ditemui Tribun Pontianak, Senin 24 Juni 2024.
"Jadi traffic light itu harus dievaluasi lagi, merahnya berapa lama," tegasnya.
Selain masalah lampu lalulintas, Rustammy juga menyebut pentingnya penerapan rekayasa arus lalulintas yang tepat untuk mengurai kemacetan.
Ia menjelaskan arus lalulintas di simpang 4 harus diminimalisir jalan lurus terus atau belok langsung ke kanan, melainkan diterapkan rekayasa belok kiri terlebih dahulu baru kemudian diarahkan untuk melewati jalan yang telah ditentukan.
• Jalan Sultan Hamid II Bakal Dilebarkan, Polresta Pontianak Sebut Belum Ada Koordinasi Lebih Lanjut
Ia menilai rekayasa arus lalulintas seperti ini cocok diterapkan di simpang 4 Tanjung Pura.
"Itu traffic konflik, kalau misalnya dari jembatan kita mau belok kanan ke arah Tanjung Pura atau lurus itu nggak boleh, dia harusnya dibelokkan ke kiri dulu mutar, kayak di Jakarta itulah tujuannya, u-turn namanya," sebutnya.
Lain halnya dengan rekayasa arus lalulintas di simpang 4 Tanjung Raya, Rustammy mengatakan rekayasa belok kiri terlebih dahulu tidak bisa diterapkan di sini.
Menurutnya ke depan solusi paling tepat untuk simpang 4 legend ini adalah dibangun flyover.
"Kondisi di sana memang trafiknya nggak ideal, simpang 4 Tanjung Raya itu harusnya ada flyover. Kalau u-turn ndak bisa, mutarnya jauh," tuturnya.
"Jadi memang bukan hanya membangun konstruksi, tapi bagaimana sistem jaringan yang dibuat," tegasnya.
Lebih lanjut, untuk mendukung itu semua, Rustammy menyatakan juga harus didukung oleh masyarakat dengan meningkatkan kesadaran untuk mentaati rambu-rambu dan rekayasa lalulintas yang diterapkan.
"Kemudian perilaku pengguna, kadang-kadang orang kita lampu merah tabrak nih, jadi memang harus merubah mindset dan kesadaran pengguna," tandasnya. (*)
Dapatkan Informasi Terkini dari Tribun Pontianak via SW DI SINI
Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini Di sini
Jalan Sultan Hamid II
kemacetan
Jembatan Kapuas I
Jembatan Landak
Pontianak
Kalbar
Kalimantan Barat
Senin 24 Juni 2024
Main Bola Sebelum Berenang, Kronologi Pelajar MAN 1 Sintang Tenggelam di Sungai Melawi |
![]() |
---|
Ratusan Peserta Meriahkan Pawai Ta’aruf MTQ ke-33 di Sekayam, Polsek Pastikan Pengamanan Maksimal |
![]() |
---|
6 Peristiwa Terpopuler Kalbar! Misteri Pelecehan Bocah di Pontianak, Pencarian Murid MAN 1 Sintang |
![]() |
---|
Motor Tiba-Tiba Terbakar di Depan Hotel Emerald, Personel Satlantas Sigap Lakukan Penanganan |
![]() |
---|
GAWAT! Kalbar Dikepung 416 Titik Panas, Helikopter BNPB Dikerahkan, Mempawah Paling Parah! |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.