Kunker Kepala BNN di Kalbar: Kodam Serahkan Sabu 21,2 Kg hingga Ungkap 3,3 Juta WNI Terlibat Narkoba

Sabu 21,2 kg itu merupakan pengungkapan kasus di Desa Semunying Jaya, Kecamatan Jagoi Babang, Kalbar pada 30 Mei 2024 lalu.

Penulis: Ferryanto | Editor: Faiz Iqbal Maulid
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Istimewa
Kepala BNN RI, Marthinus Hukom saat melakukan kegiatan serah terima barang bukti dan tersangka kasus penyelundupan narkoba jenis sabu, berlangsung di Aula Makodam XII Tanjungpura, Kalimantan Barat, Senin 3 Juni 2024. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Pol Marthinus Hukom melaksanakan kunjungan kerja ke Kalimantan Barat, Senin 3 Juni 2024.

Apa saja kegiatan Komjen Pol Marthinus Hukom selama di Kalbar?

Terima Sabu 21,2 Kg Asal Malaysia

Irjen Pol Marthinus lewat BNN Provinsi Kalimantan Barat menerima langsung 5 tersangka penyelundupan sabu seberat 21,2 kg asal Malaysia dari Kodam XII/Tanjungpura di Aula Makodam XII/Tanjungpura, Senin 3 Juni 2024 malam.

Sabu 21,2 kg itu merupakan pengungkapan kasus di Desa Semunying Jaya, Kecamatan Jagoi Babang, Kalbar pada 30 Mei 2024 lalu.

Pada saat itu, anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) mengamankan 3 Warga Negara Indonesia (WNI) dan dua warga Malaysia.

Ternyata WNA Malaysia Sudah 5 kali Selundupkan Narkoba ke Indonesia

Pangdam XII/Tanjungpura Mayjen TNI Iwan Setiawan mengatakan selama dirinya menjabat, personel TNI telah berhasil menggagalkan 20 kali penyelundupan sabu dari Malaysia ke Indonesia melalui jalur tikus.

Dari 20 kali tersebut, total lebih dari 140 Kg sabu berhasil diamankan.

"Dari 20 kasus tersebut ada 28 tersangka yang ditangkap dari warga Indonesia, dan 9 orang warga Malaysia, semua sudah diproses hukum," tegasnya.

Ia mengatakan pengungkapan tersebut tidak terlepas dari peran serta seluruh personel TNI yang bertugas dengan baik serta kerjasama dengan berbagai stakeholder di Kalbar.

"Karena hubungan baik dengan masyarakat, dengan tokoh agama, tokoh pemuda, serta sinergisnya TNI-POLRI, BNN, Bea Cukai, sehingga kami mendapatkan informasi, dan bisa melakukan langkah - langkah sesuai dengan SOP kami," jelasnya.

Komjen Marthinus mengapresiasi Kodam XII Tanjungpura yang kembali berhasil menggagalkan penyelundupan 21,2 kg sabu itu.

Ia menjelaskan saat ini Indonesia dihadapkan dengan tantangan besar yang nyata yakni Narkoba.

Indonesia Emas 2045 yang menjadi target pemerintah dikatakannya tidak dapat terwujud bilamana generasi yang saat ini banyak terpengaruh narkoba.

Berdasarkan survei, pada tahun 2023 lalu terdapat sekira 3,3 juta orang pengguna narkoba di seluruh Indonesia.

"Persentase ini besar, dan ketika ini menjadi pasar, maka kita berbicara tentang teori ekonomi, karena para pengedar ini juga menggunakan teori ekonomi, semakin besar penggunanya, pasarnya semakin bagus," jelasnya.

Oleh sebab itu ia menegaskan bahwa pasar atau pengguna narkoba harus ditekan semakin kecil, dan berbagai propaganda bandar harus dihilangkan.

"Bandar ini sangat kuat sekali mencari pasar baru, ada propaganda bahwa menggunakan narkoba ini akan produktif, tapi itu salah besar, mungkin hari ini itu akan merasa sehat, tapi setelah itu, akan ada kecanduan dan ketergantungan, itu yang nyatanya dan tidak disadari pengguna ini," jelasnya.

3,3 Juta Pengguna Narkoba di Indonesia, Kepala BNN RI : Perlu Peran Tokoh Bentuk Benteng Moral

Ungkap Ada 3,3 Juta WNI Terlibat Narkoba

Usai menerima pengungkapan sabu 21,2 kg, Komjen Pol Marthinus mengungkapkan berdasarkan hasil survei tahun 2023, sebanyak 3,3 juta WNI terlibat narkoba.

"Survei itu ada kurang lebih 3.3 juta Warga Negara Indonesia yang terlibat narkoba," katanya di Aula Makodam XII/Tanjungpura, Senin 3 Juni 2024.

Dengan adanya penangkapan itu, ia mengatakan akan menyelamatkan warga dan negara terhadap eksistensi kasus narkoba.

"Kita sedang bercita-cita mewujudkan Indonesia Emas 2045 dan untuk menciptakan itu perlu generasi yang sehat secara fisik, moral dan mental. Barang ini adalah kontra dari tesis program itu, maka harus kita hancurkan," jelasnya.

Selain itu, ia juga menyampaikan pesan kepada para pengedar dengan memastikan bahwa keterlibatan para pengedar narkoba selalu dibayang-bayangi oleh negara.

"Kalian (pengedar) sedang berhadapan dengan negara, penangkapan ini harus menjadi pesan keras kepada mereka," tuturnya.

"Kita tidak diam, negara tidak diam dan kita bekerjasama untuk melawan mereka, mudah-mudahan kerjasama ini terus berlanjut dan mampu mewujudkan generasi emas 2025," tutupnya.

Gagalkan 20 Kasus Penyelundupan, Mayjen TNI Iwan Setiawan : Jangan Ragu Perangi Narkoba

Silaturahmi dengan Sultan Pontianak

Komjen Pol Marthinus selanjutnya dijadwalkan untuk melakukan pertemuan silaturahmi dengan Sultan Pontianak Melvin Alkadrie di Keraton Kadariah pada Selasa 4 Juni 2024.

Usai dari pertemuan silaturahmi dengan Sultan Pontianak Melvin Alkadrie, Komjen Pol Marthinus akan bertolak ke Kota Sambas untuk meninjau bangunan kantor yang diperuntukkan untuk BNN Kabupaten Sambas.

Bakal Tinjau Perbatasan

Komjen Pol Marthinus setelah itu dijadwalkan akan meninjau wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia di daerah Kalimantan Sambas pada Rabu 5 Juni 2024.

Adapun Komjen Pol Marthinus menghadiri kegiatan Deklarasi Sambas Bebas Narkoba 2024 di Pasar Wisata Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Aruk di Kecamatan Sajingan Besar, Kabupaten Sambas.

Ia mengatakan perbatasan Indonesia-Malaysia sangat rentan akan penyelundupan berbagai barang ilegal khususnya narkoba.

Oleh sebab itu, BNN juga sangat memberikan atensi terhadap wilayah perbatasan, dan berusaha untuk mencegah berbagai tindak kejahatan terjadi disana.

Pada kesempatan itu, nantinya BNN juga akan mengenalkan dan menanam sejumlah jenis pohon, diantaranya Alpukat, durian, matoa serta beberapa jenis lain.

Ia mengatakan jenis buah tersebut sangat tinggi peminat di luar negeri dan diharapkan kedepan masyarakat perbatasan dapat menanam pohon-pohon buah tersebut untuk di ekspor ke luar.

"Dengan berbagai kegiatan ekonomi di perbatasan kita harapkan ekonomi masyarakat lebih meningkat, sehingga peluang masuknya atau tergiurnya masyarakat di perbatasan untuk terlibat narkoba semakin kecil," ujarnya.

(*)

Informasi Terkini Tribun Pontianak Kunjungi Saluran WhatsApp

Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini disini

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved