Pekan Gawai Dayak
PGD Resmi Ditutup, Windy Sebut Sektor Parekraf Sebagai Jembatan Komunikasi untuk Kenalkan Budaya
Di momentum gelaran event yang disaksikan oleh ribuan masyarakat yang datang ini, Windy Prihastari juga turut mempromosikan wastra Kalbar.
Penulis: Anggita Putri | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Gelaran salah satu event yang masuk dalam Kalender Event Provinsi Kalimantan Barat yakni Pekan Gawai Dayak XXXVIII Tahun 2024, resmi ditutup dengan ditandai pemukulan alat musik kangkuang oleh Penjabat Ketua TP-PKK Kalbar, Windy Prihastari Harisson, di Rumah Radakng Pontianak, Sabtu 25 Mei 2024 malam.
Penutupan Gawai Dayak XXXVIII Tahun 2024 Provinsi Kalbar ini dihadiri oleh ribuan masyarakat, yang juga sekaligus diserahkan piala penghargaan bagi Bujang dan Dara Gawai Dayak ke-38 terpilih tahun 2024 oleh Kadisporapar Windy Prihastari.
Windy menekankan bahwa Festival Budaya menjadi salah satu Jembatan komunikasi yang paling penting dan efektif untuk mengenalkan budaya Indonesia yang beragam kepada penerus bangsa.
Dan itu telah dilakukan oleh Provinsi Kalbar melaui berbagai event budaya, diantaranya lewat Pekan Gawai Dayak Provinsi Kalbar.
“Kita juga tidak hanya memperkenalkan, tapi juga memberikan dampak pada sektor industri pariwisata dan ekonomi kreatif (Ekraf),” ujarnya.
Di momentum gelaran event yang disaksikan oleh ribuan masyarakat yang datang ini, Windy Prihastari juga turut mempromosikan wastra Kalbar.
• Pj Wako Pontianak Sebut Sekda Terpilih Pontianak Sudah Tahap Permintaan Rekomendasi Gubernur
Dimana pada acara tersebut, Windy tampak mengenakan Pakaian Adat Kanayant, yang memang sesuai dengan tema Gawai Dayak tahun ini yakni mengangkat tentang adat dan budaya Suku Dayak Kanayant.
Pakaian adat Dayak Kanayant yang dikenakan Windy ini, memiliki ciri khas sendiri yaitu busana yang juga disebut baju Kamang (Manusia dari negeri khayangan) yang didominasi dengan warna merah yang mempunyai arti penuh kekuatan atau keberanian.
Lalu dipasukan dengan dua warna pendamping yaitu warna kuning yang menjadi simbol kejayaan atau kemakmuran, dan warna putih melambangkan kesucian.
“Baju yang saya kenakan malam ini merupakan baju Adat yang telah di kreasi. Ini merupakan salah satu budaya yang patut terus kita promosikan, dengan cara kita bangga mengenakannya,” ujar Windy.
Baju tersebut merupakan hasil kerajinan masyarakat suku Dayak Kanayatn yang tersebar di Kabupaten Mempawah, Landak dan Kubu Raya Provinsi Kalbar.
Baju yang dikenakan Windy tampak lebih berkilau dan indah dengan aksesoris tambahan yang dilenakan, yakni kalung pego dengan dominasi penggunaan batu berwarna biru melingkar di lehernya, lalu manibi yang merupakan kalung cincin.
Ada juga pacak salendang yakni kain selendangnya, serta kandip atau pengikat pinggang.
“Untuk baju yang sudah dikreasiksn malam ini merupakan hasil rancangan dari Gabriel pemilik Sanggar Warsada. Kita patut mengapresiasi atas hasil karya pemuda Kalbar ini,” ujar Windy.
Dalam kesempatan ini, Windy juga menyampaikan apresiasinya kepada seluruh panitia Gawai Dayak ke-38 yang telah bekerja sama sehingga kegiatan ini berjalan dengan lancar dan aman.
“Saya mewakili Pemprov Kalbar mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada panitia yang telah suskes menyelenggarakan Pekan Gawai Dayak Tahun 2024. Ini merupakan wujud sebuah inovasi dan kolaborasi untuk kita terus bersama melestarikan budaya," ucapnya.
Windy mengungkapkan bahwa event Pekan Gawai Dayak sudah menjadi event tetap Provinsi Kalbar.
Ia juga mendorong agar event ini masuk dalam Kharisma Event Nusantara (KEN).
"Kita berharap dengan mengikuti seluruh rangkaian kurasi event Pekan Gawai di Kalbar ini bisa masuk Kharisma Event Nusantara, yang merupakan program unggulan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI," harapnya.
Selanjutnya Windy menyebut event ini merupakan suatu bentuk dari promosi wisata budaya dan pengembangan ekonomi kreatif di Kalbar, yang harus terus didukung.
Sebab dengan gelaran event seperti ini, akan memicu pergerakan banyak sektor.
Mulai dari kunjungan wisatawan, promosi budaya, dan penjualan produk UMKM. Dan masih banyak lainnya.
"Saya yakin dengan jumlah wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara yang luar biasa banyak pada event kali ini dapat meningkatkan nilai perekonomian untuk Kalbar," tuturnya.
Selain itu, Windy mengapresiasi atas terpilihnya Bujang dan Dara Gawai Dayak Tahun 2024 dan berharap kontestan Bujang dan Dara Gawai Dayak terpilih dapat mempersembahkan prestasi yang terbaik serta mempromosikan dunia pariwisata dan budaya Kalbar.
"Saya ucapkan selamat kepada Bujang dan Dara Gawai Dayak yang baru saja dinobatkan. Semua finalis yang sudah mendaftarkan diri di kontes Bujang dan Dara Gawai Dayak, adalah pemuda terbaik yang mau belajar dan mencoba. Saya harap yang belum terpilih , untuk terus mengasah kemampuan kalian. Karena kalian sudah cukup hebat untuk bisa sampai di tahap ini,” pungkasnya. (*)
Dapatkan Informasi Terkini dari Tribun Pontianak via SW DI SINI
Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini Di sini
PGD
Pekan Gawai Dayak
Windy Prihastari
Windy
budaya
Pontianak
Kalbar
Kalimantan Barat
Sabtu 25 Mei 2024
Museum Kapuas Raya Sintang Gelar Kajian Koleksi Gawai Dayak untuk Pelestarian Budaya Lokal |
![]() |
---|
Pekan Gawai Dayak Sintang Resmi Dibuka, Toni: Semoga yang Viral Kesan Positif |
![]() |
---|
H-1 Pelaksanaan PGD Sintang 2025, Toni Tegaskan Persiapan Sudah 99,9 Persen |
![]() |
---|
Sebelum PGD Sintang 2025 Dimulai, Panitia Gelar Ritual Adat Muja Puyang Gana |
![]() |
---|
Pekan Gawai Dayak Sintang 2025, Panitia Siapkan Lahan Parkir Siap Tampung 2 Ribu Sepeda Motor |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.