Setelah GOTA, Pj Ketua TP PKK Kalbar Cetuskan Gerakan Kakak Asuh Stunting Libatkan Peran Pemuda

Salah satu program inovasi, dalam rangka pengentasan stunting di Kalbar ini, melibatkan 600 generasi muda dari berbagai komunitas.

Penulis: Anggita Putri | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK/ISTIMEWA
Launching, dan Aksi Menyala Kakak Asuh Stunting (Kating) yang digelar di Pendopo Gubernur, Senin 20 Mei 2024. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK -Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) Harisson bersama Pj Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kalbar Windy Prihastari menghadiri Sosialisasi, Launching, dan Aksi Menyala Kakak Asuh Stunting (Kating) yang digelar di Pendopo Gubernur, Senin 20 Mei 2024. 

Salah satu program inovasi, dalam rangka pengentasan stunting di Kalbar ini, melibatkan 600 generasi muda dari berbagai komunitas, dan organisasi yang ada. 

Sosialisasi, Launching, dan Aksi Menyala Kating berlangsung meriah karena bertepatan dengan momentum Hari Kebangkitan Nasional Tahun 2024. 

Dimana para pemuda-pemudi yang hadir turut menampilakan kebolehan seperti tarian, musik, dan orasi.

Serta ada penyerahan bantuan dari berbagai stakeholder untuk peingkatan gizi anak-anak pengidap stunting di Kalbar. 

Baca juga: Pj Gubernur Kalbar Apresiasi Program Kakak Asuh Stunting yang Libatkan Peran Pemuda Kalbar

Launching, dan Aksi Menyala Kakak Asuh Stunting (Kating) yang digelar di Pendopo Gubernur, Senin 20 Mei 2024.
Launching, dan Aksi Menyala Kakak Asuh Stunting (Kating) yang digelar di Pendopo Gubernur, Senin 20 Mei 2024. (TRIBUNPONTIANAK/ISTIMEWA)

Seperti diketahui Pemerintah Provinsi (Pemprov) bersama TP-PKK Kalbar memang gencar melakukan upaya-upaya untuk menurunkan angka prevalensi stunting di provinsi ini. 

Setelah sebelumnya sukses dengan program Serbu Posyandu yang dilaksanakan se-Kalbar, kemudian dilanjutkan dengan program Gerakan Orang Tua Asuh (Gota) Anggota Korpri yang diikuti seluruh perangkat daerah di lingkungan Pemprov, kini program Kating hadir dengan melibatkan generasi muda sebagai penerus bangsa.

Yakni sesuai dengan tujuan dari pengentasan stunting sendiri demi mewujudkan generasi Indonesia Emas Tahun 2045.

"Hari ini (kemarin) 20 Mei 2024 kita memperingati Hari Kebangkitan Nasional, yang sebenarnya dicetus oleh para intelektual pemuda kita yang akhirnya menjadi tonggak dalam mencapai kemerdekaan Indonesia. Hari ini juga, pemuda di Kalbar melakukan deklarasi di 20 Mei ini untuk menjadi kakak asuh stunting," ungkap Pj Gubernur Kalbar Harisson.

Menurut Harisson selama memang sudah berjalan program, dimana organisasi-organisasi, perusahaan lewat CSR-nya, dan anggota Korpri, menjadi orang tua asuh bagi anak stunting.

Kemudian untuk memperluas program yang sudah ada itu, kali ini giliran pemuda-pemudi Kalbar berkomitmen untuk menjadi kakak asuh stunting

“Mereka akan memberikan bantuan bahan makanan kepada anak-anak yang sedang mengalami stunting di Kalbar. Saya mengucapkan terimakasih kepada pemuda yang hari ini telah mendeklarasikan untuk membantu penurunan angka stunting di Kalbar," katanya. 

Harisson berharap, dengan keterlibatan generasi muda akan terjadi percepatan dalam penurunan stunting di Kalbar.

Selaian itu, kata dia, generasi muda ini juga dilibatkan dalam pendidikan atau edukasi terhadap remaja, tentang ilmu gizi, dan juga kesehatan reproduksi. 

Sehingga nantinya ketika mereka sudah berkeluarga, sudah paham tentang perawatan anak, pola asuh, serta ilmu gizi bagi anak. 

"Mereka otomatis akan memahami ilmu gizi, dan pola asuh sehingga dapat diterapkan pada keluarga sendiri saat telah memasuki masa berkeluarga. Lalu mereka dapat memanfaatkam ilmu mereka untuk berbagi antar sesama pemuda, ini bentuk program dalam penurunan stunting di Kalbar," pungkasnya.

Di tempat yang sama, Pj Ketua TP-PKK Kalbar Windy Prihastari menambahkan, pihaknya bersama Pemprov Kalbar sudah menghadirkan langkah strategis sejak tahun lalu untuk percepatan penurunan stunting di Kalbar. 

Mulai dari edukasi gizi dan pola asuh untuk anak baduta dan remaja putri, dan juga Serbu Posyandu dengan menghadirkan demo memasak Makanan Pendamping ASI (MPASI) yang tepat. 

"Hasil dari Serbu Posyandu se-Kalbar mereka para orang tua sudah mengetahui edukasi gizi yakni tiga komponen utama yang harus ada dalam MPASI. Namun berdasarkan temuan di lapangan para orang tua menghadapi kendala terkait biaya untuk memberikan makanan bergizi kepada anak mereka. Maka kita hadirkan inovasi yang mengajak seluruh organisasi termasuk Korpri untuk menjadi orang tua asuh anak stunting yang sampai saat ini masih berjalan," ungkapnya. 

Sejalan dengan itu, lanjut dia, para pemuda juga berinisiasi untuk turut terlibat dalam percepatan penurunan stunting di Kalbar.

Sebelumnya Pemprov, dan TP-PKK Kalbar telah berdiskusi dan menyampaikan ke generasi muda ini, bahwa mereka bisa terlibat untuk penurunan stunting, yakni lewat program Kating. 

“Pada hari ini (kemarin) ada 62 anak asuh stunting yang akan mendapatkan pendampingan. Selain bantuan biaya mereka para pemuda bisa mengedukasi kepada sesama mereka untuk bersama-sama melakukan aksi menurunkan angka stunting di Kalbar," ujarnya. 

Windy yang juga Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kalbar itu menilai, generasi muda punya potensi besar untuk memberikan informasi kepada rekan sebaya, dan juga masyarakat luas. 

Apalagi di momen Hari Kebangkitan Nasional, sekaligus dijadikan momentum bersama untuk memajukan Kalbar, khususnya dalam menurunkan angka stunting

“Kegiatan hari ini semuanya pemberdayaan pemuda termasuk pengisi acara diinisasi oleh mereka. Hari ini yang hadir 600 pemuda-pemudi yang terdiri dari berbagai organisasi, dan komunitas, mereka menginisasi kegiatan ini. Inovasi kami kali ini adalah kakak asuh stunting," tutupnya. (*)

Informasi Terkini Tribun Pontianak Kunjungi Saluran WhatsApp

Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini disini

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved