Kodim 1208/Sambas Gelar Upacara Hari Kebangkitan Nasional 2024

Dandim Sambas Letkol Czi Priyo Hindrarto menyampaikan sambutan Menteri Komunikasi dan Informatika RI Budi Ari Setiadi.

Penulis: Imam Maksum | Editor: Faiz Iqbal Maulid
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Kodim 1208 Sambas
Komandan Kodim 1208/Sambas Letkol Czi Priyo Hindrarto memimpin upacara peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke-116 di lapangan upacara Makodim 1208/Sambas Jalan Tabrani, Desa Lumbang, Sambas, Kabupaten Sambas, Senin 20 Mei 2024. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS  - Kodim 1208/Sambas menggelar upacara peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke-116 di lapangan upacara Makodim 1208/Sambas Jalan Tabrani, Desa Lumbang, Sambas, Kabupaten Sambas, Senin 20 Mei 2024.

Upacara peringatan Hari Kebangkitan Nasional dipimpin langsung oleh Dandim 1208/Sambas Letkol Czi Priyo Hindrarto.

Pada kesempatan itu, Dandim Sambas Letkol Czi Priyo Hindrarto menyampaikan sambutan Menteri Komunikasi dan Informatika RI Budi Ari Setiadi.

Dia mengatakan, bahwa lebih dari seabad lalu, tepatnya 20 Mei 1908, lahir organisasi Boedi Oetomo. Di masa itu telah menumbuhkan bibit bagi cita-cita mewujudkan kemerdekaan Indonesia. 

"Hari berdirinya Boedi Otomo inilah yang kelak menjadi simbol dari Hari Kebangkitan Nasional yang kita rayakan hari ini," ucapnya.

Pj Bupati Mempawah Pimpin Upacara Peringatan Hari Kebangkitan Nasional Ke-116

Dia menerangkan, organisasi Boedi Oetomo bermula dari sejumlah dokter dan calon dokter di Batavia yang berkumpul mendirikan suatu organisasi modern. 

Banyak orang, imbuh dia, menaruh harapan pada organisasi ini dan menganggapnya sebagai motor penggerak gerakan kemerdekaan di tanah Hindia Belanda. 

"Bahkan Van Deventer, seorang tokoh politik etis Belanda, menyatakan sesuatu yang ajaib sedang terjadi, Insulinde molek yang sedang tidur, sudah terbangun," jelasnya.

Ketua KPU Sambas Minta PPK Segera Koordinasi dengan Forkopimcam

Boedi Oetomo, tutur dia lagi, menjadi awal mula tempat orang belajar dan berdebat tentang banyak hal, seperti pentingnya pendidikan barat bagi rakyat Hindia Belanda.

"Serta penyebaran pendidikan bagi seluruh lapisan masyarakat tanpa memandang priayi atau bukan. Dari sana timbul pula pemikiran tentang pentingnya memperluas keanggotaan yang mencakup seluruh rakyat Hindia Belanda," katanya.

(*)

Informasi Terkini Tribun Pontianak Kunjungi Saluran WhatsApp

Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini disini

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved