Pekan Gawai Dayak

Jelang Pembukaan Pekan Gawai Dayak ke 38, Panitia Laksanakan Misa Syukur

Ketua Panitia Pelaksana Pekan Gawai Dayak ke 38 Yulius Aho menyampaikan Gawai Dayak merupakan perayaan panen raya masyarakat dayak.

Penulis: Ferryanto | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Ferryanto
Pelaksana Misa Syukur dalam pelaksanaan Pekan Gawai Dayak ke 38 di Rumah Radakng, jumat 17 Mei 2024. Tribun Pontianak Ferryanto. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Menjelang Pelaksana Pekan Gawai Dayak ke 38, Panitia Pelaksana Pekan Gawai Dayak menggelar misa syukur, jumat 17 Mei 2024 Malam.

Bertempat di aula Rumah Radakng Pontianak, Misa Syukur yang diikuti ratusan umat Katolik ini dipimpin langsung oleh Uskup Agung Pontianak Mgr Agustinus Agus.

Ketua Panitia Pelaksana Pekan Gawai Dayak ke 38 Yulius Aho menyampaikan Gawai Dayak merupakan perayaan panen raya masyarakat dayak.

Dengan misa sykur ini pihaknya berharap Pelaksana Gawai Dayak ke 38 dapat berlangsung dengan lancar.

Pada Misa ini juga, pihaknya berdoa kepada Tuhan agar hasil panen masyarakat dayak di Kalbar menjadi berkah untuk semua.

Baca juga: Pemkot Pontianak Dukung Karnaval Air Pekan Gawai Dayak XXXVIII di Tepian Sungai Kapuas

"Hari ini kita mendoakan bahwa hasil panen yang dikerjakan selama satu tahun dapat menjadi berkah untuk semua," tuturnya.

"Kami ucapkan juga kepada Bapak Uskup Agung, Pastor pada malam ini kita berdoa, selama pelaksanaan pekan Gawai Dayak dari awal sampai akhir berjalan dengan baik dan diberkati Tuhan, semoga Tuhan selalu melindungi selama kita melaksanakan Pekan Gawai Dayak," imbuhnya.

Kemudian, Uskup Agung Pontianak Mgr Agustinus Agus menyampaikan, baginya Gawai adalah kegiatan bentuk penghormatan kepada nenek moyang, selain itu Gawai baginya adalah moment berkumpulnya keluarga besar yang saling bercengkrama menikmati makanan dan minuman khas masyarakat dayak.

"Bagi saya Gawai itu lebih ke keluargaan, salah satu makna gawai itu saya berkumpul dengan keluarga mendorong keluarga bersama," tuturnya.

Baginya pula, inti Gawai Dayak adalah berhenti sementara hidup dengan cara modern, dan kembali masa lalu seperti nenek moyang.

Pada Gawai ia harap dapat menjadi moment menyatukan masyarakat Dayak.

"Bagi saya inilah wadah pertemuan kita, pemersatu, satu saudara sebagai orang dayak," tuturnya. (*)

Informasi Terkini Tribun Pontianak Kunjungi Saluran WhatsApp

Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini disini

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved