Berita Viral

Harisson Soroti Kasus Rudapaksa Siswi SMP di Kapuas Hulu, Minta Dinas Terkait Beri Pendampingan

Atas kejadian ini, Harisson berharap Kabupaten Kapuas Hulu segera menjadi Kabupaten Layak Anak (KLA).

Penulis: Anggita Putri | Editor: Faiz Iqbal Maulid
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Muhammad Firdaus
Pj Gubernur Kalbar, Harisson saat ditemui usai melantik Pj Bupati Mempawah, Ismail di Aula Balai Petitih, Kantor Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar), Selasa 16 April 2024. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Seorang siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kecamatan Suhaid, Kabupaten Kapuas Hulu berinisial CS (15) dirudapaksa oleh delapan pemuda.

Berdasarkan keterangan, Kasat Reskrim Polres Kapuas Hulu, Iptu Rinto Sihombing mengatakan kejadian tersebut terjadi di kolong salah satu Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Nanga Suhaid pada Selasa 19 April 2024 malam lalu.

Menyoroti kasus tersebut, Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat, Harisson mengatakan selain telah ditangani aparat penegak hukum, bahwa dinas terkait dalam hal ini Dinas Perempuan dan Perlidungan Anak juga harus terus bergerak untuk melakukan jemput bola ke korban, mulai dari ditingkat provinsi hingga Kabupaten/Kota. 

“Jika ada kasus seperti ini, Dinas terkait seperti Dinas Perempuan dan Anak harus melakukan jemput bola, datangi rumah korban dan pastikan korban mendapatkan perlindungan,” ujarnya.

Kronologi Gadis SMP di Suhaid Kapuas Hulu Dirudapaksa 8 Pemuda, Berawal dari Diajak Ngobrol

Atas kejadian ini, Harisson berharap Kabupaten Kapuas Hulu segera menjadi Kabupaten Layak Anak (KLA).

Begitu juga daerah yang belum ditetapkan sebagai KLA di Kalbar diharapkan segera bisa menjadi KLA.

Namun, ditekankannya bahwa status sebagai kabupaten atau kota layak anak tidak hanya menjadi status semata.

Melainkan benar-benar bisa memberikan dampak nyata terhadap daerah tersebut, khsususnya terhadap keselamatan dan perlindungan atas hak-hak anak-anak. 

Delapan Pemuda di Suhaid Kapuas Hulu Rudapaksa Anak Bawah Umur Secara Bergilir

Selain itu, Harisson menekankan pentingnya Peran orang tua, guru dan pendidikan agama juga harus terus ditingkatkan untuk mencegah anak -anak melakukan hal yang bertentangan dengan norma-norma masyarakat dan norma agama.

Di samping itu harisson juga menyoroti penggunaan HP oleh anak-anak yang dapat dengan leluasa mengakses informasi yang sebenar nya tidak layak dikonsumsi anak dan remaja.

“Hal ini juga akan ikut menjadi penyumbang anak-anak untuk berlaku anarkis dan lainnya,” pungkasnya.

(*)

Informasi Terkini Tribun Pontianak Kunjungi Saluran WhatsApp

Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini disini

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved