Belajar Bersama Museum, Perajin Asal Mempawah Harap Generasi Muda Lestarikan Tenun

Erna menjelaskan, motif Awan Berarak terinspirasi dari kain-kain lama milik kerabat Istana Amantubillah yang ia kembangkan kembali menjadi

Penulis: Peggy Dania | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/PEGGY DANIA
TENUN KAIN - Erna Juwita, Perajin Asal Mempawah saat memperagakan cara menenun di hadapan peserta kegiatan Belajar Bersama Museum di Museum Kalbar, Jumat 10 Oktober 2025. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK – Dalam kegiatan Belajar Bersama Museum yang digelar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Barat bersama UPT Museum Provinsi Kalbar, para mahasiswa diajak mengenal dan mempraktikkan langsung proses menenun, khususnya tenun Sambas. 

Salah satu perajin yang turut berbagi ilmu ialah Erna Juwita, perajin asal Kabupaten Mempawah

“Saya dari Mempawah, lagi mengembangkan motif khas kabupaten Mempawah yaitu Awan Berarak. Kalau Pontianak punya corak insang, Kubu Raya punya gelombang muara, Mempawah juga punya motif khas,” ujar Erna, Jumat 10 Oktober 2025

Erna menjelaskan, motif Awan Berarak terinspirasi dari kain-kain lama milik kerabat Istana Amantubillah yang ia kembangkan kembali menjadi karya baru.

Rina Bahagia Dapat Beras Murah di Makodam XII Tanjungpura: Harga Murah, Dapat Gratis Lagi

“Saya mengangkat kain-kain yang sudah ratusan tahun, milik kerabat dari Istana Amantubillah. Saya buka kembali dan daur ulang dengan karya saya. Bukan cuma Awan Berarak, ada juga beberapa motif lain yang saya buat,” jelasnya.

Dalam kesempatan itu, Erna merasa senang bisa berbagi pengalaman dengan para mahasiswa.

“Alhamdulillah,  senang antusiame mahasiswa untuk belajar, mengetahui budaya, biar ada pemahaman. Mungkin ada sebagian mahasiswa juga yang tidak tahu. Ini loh alat tenunya. Jadi tidak cuma pakai alat kain tradisional. Jadi mereka harus punya wawasan,  dengan pengetahuan proses untuk menghasilkan kain tenun, motif khas daerah masing-masing itu harus tahu prosesnya, cara pembuatannya. Dan mereka bisa langsung praktek, lihat alatnya langsung,” tuturnya. 

Ia menambahkan, pada kegiatan tersebut mahasiswa diajak belajar mengenai motif khas dari Kabupaten Sambas.

"Kalau sekarang kita buat motif khas daerah Sambas. Jadi ada sedikit penjelasan tadi, saya jelaskan ke anak mahasiswa," tambahnya. 

Perajin yang telah menekuni dunia tenun sejak duduk di bangku kelas 5 SD ini mengaku sudah lebih dari tiga dekade berkecimpung di bidang tersebut. 

Kini, ia juga mengembangkan motif dari berbagai etnis di Kalbar bahkan membuat home decor berbahan tenun bergambar wajah manusia.

“Mungkin belum ada sih yang dibuat kalau untuk home decor itu dengan wajah seseorang itu baru saya yang buat. Jadi Saya lukis bukan dari kanvas tapi dari benang,” katanya.

Erna berharap generasi muda mau meneruskan tradisi tenun agar budaya daerah tidak hilang.

“Harapan saya untuk generasi muda mau belajar, mau mengembangkan lagi sebagai kaum millennial juga. Kita ini butuh penerus, siapa lagi yang mau meneruskan kalau bukan yang generasi muda sekarang. Kalau tidak ada yang meneruskan bakalan punah,” pesannya. 

Kegiatan Belajar Bersama Museum ini menjadi bagian dari rangkaian Sepekan Festival Museum yang berlangsung pada 6–12 Oktober 2025 di Museum Provinsi Kalbar. (*)

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved