Idul Fitri

Warga Pontianak Simak Jadwal dan Lokasi Eksebisi Meriam Karbit

Kepala Disdikbud Kota Pontianak Sri Sujiarti menerangkan pelaksanaan eksebisi tersebut rencananya digelar pada Selasa 9 April 2024 pukul 19.30 WIB.

Penulis: Muhammad Firdaus | Editor: Faiz Iqbal Maulid
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Tri Pandito Wibowo
Sejumlah warga mencoba meriam karbit, di Kelurahan Bansir Laut, Kota Pontianak, Senin, 8 April 2024 malam. Meriam karbit merupakan tradisi masyarakat Pontianak dalam rangka menyambut Hari Raya Idul Fitri, pasalnya pada 9 April digelar Opening Ceremony ekshibisi meriam karbit. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Pertunjukan permainan Meriam Karbit menjadi tradisi setiap menyambut malam Lebaran di Kota Pontianak.

Dalam rangka menyambut dan memeriahkan malam Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriyah, Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Pontianak memfasilitasi Forum Komunikasi Tradisi Meriam Karbit Seni dan Budaya Pontianak, akan menggelar Eksebisi Permainan Rakyat Meriam Karbit Tahun 2024.

Kepala Disdikbud Kota Pontianak Sri Sujiarti menerangkan pelaksanaan eksebisi tersebut rencananya digelar pada Selasa 9 April 2024 pukul 19.30 WIB hingga selesai.

“Untuk seremonial pembukaan eksebisi permainan rakyat meriam karbit pada malam Lebaran dipusatkan di Gang Bansir III Kelurahan Bansir Laut Kecamatan Pontianak Tenggara,” ujarnya, Senin 8 April 2024.

Pembukaan seremoni eksebisi meriam karbit itu akan dihadiri Forkopimda Provinsi Kalbar dan Forkopimda Kota Pontianak, kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkot Pontianak serta para tamu undangan lainnya.

“Kami berharap acara pembukaan eksebisi nantinya berjalan sukses dan lancar, mohon dukungan dari masyarakat,” imbuhnya.

Top 3 Pontianak Hari Ini: Meriam Karbit Digelar di Gg Bansir III, RSUD Soedarso Tetap Buka 24 Jam

Sri menambahkan, meski hanya eksebisi, namun ajang ini sebagai upaya pelestarian budaya yang sudah mengakar lama di Kota Pontianak.

Meriam karbit menjadi bagian kehidupan masyarakat terutama yang bermukim di tepian Sungai Kapuas.

Sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB), meriam karbit memiliki nilai historis berdirinya Kota Pontianak.

Potensi yang dimiliki Kota Pontianak selain Sungai Kapuas, juga diperkaya dengan budayanya seperti tradisi permainan meriam karbit ini.

"Kita ingin menggali lebih dalam budaya-budaya yang ada di Kota Pontianak sehingga menjadi daya tarik wisatawan untuk berkunjung," pungkasnya.

Terjadi Kenaikan Permintaan Jelang Idul Fitri, Pertamina Tambah Pasokan LPG 3 kg di Pontianak

Meriam karbit merupakan permainan rakyat yang menjadi tradisi setiap bulan Ramadan dan malam Idul Fitri di Kota Pontianak.

Meriam tersebut terbuat dari kayu mabang atau meranti dengan ukuran diameter antara 50 - 70 centimeter dan panjang kisaran 5 hingga 6 meter.

Untuk membunyikannya, dibutuhkan bahan bakar berupa karbit. Kemudian terdapat lubang pada bagian meriam untuk tempat menyulutkan api hingga menghasilkan bunyi yang menggelegar.

(*)

Dapatkan Informasi Terkini dari Tribun Pontianak via SW disini

Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini disini

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved