Pilgub Kalbar 2024

Prediksi Pengamat Politik Jika Midji vs Muda di Pilgub Kalbar 2024, Calon Ketiga Bisa Jadi Penentu

Sebagaimana kita ketahui, politisasi etnis dalam jabatan politik di Kalbar sudah seperti makan sambal harus campur belacan.

Kolase Tribun Pontianak
Kolase Sutarmidji (kiri), sosok misterius (tengah) dan Muda Mahendrawan (kanan). Berikut Prediksi Pengamat Politik Jika Midji vs Muda di Pilgub Kalbar 2024, Calon Ketiga Bisa Jadi Penentu. 

Keseluruhan proses ini sangat elitis dan tertutup karena berhubungan langsung dengan kelompok politik yang harus di lobi.

Apabila tidak diusung oleh koalisi parpol, mungkin keputusan kandidat adalah menyiapkan diri mereka untuk maju melalui jalur independent, jika mampu dan waktunya masih cukup.

Rasanya, kita sudah mulai lelah mendiskusikan gagasan dari masing-masing kandidat.

Selain, rata-rata gagasan mereka tidak menunjukkan kebaruan sama sekali, kedua sebagian besar publik pemilih tidak terlalu tertarik kepada ide, dan lebih senang kepada gimmick atau konten instan sesaat yang terkait langsung dengan citra kandidat.

Asalkan viral, dan publik digital yang kehilangan jati diri akan memangsa semua konten murahan dengan lahap.

Visi-misi kandidat bukan acuan serius yang harus diperdebatkan habis-habisan oleh para intelektual karena sekedar syarat administrasi dan formalitas yang harus ada ketika mendaftar ke KPU.

Ide dari kandidat bukan kualitas yang harus dikaji dengan objektif dan ilmiah.

Ketika mereka menjadi kepala daerah semuanya itu tidak akan nyambung dengan terjemahan para birokrat yang isi kepalanya hanya proyek sejak perumusan rencana pembangunan daerah hingga pelaksanaannya.

Sebagian besar Birokrat kita di daerah terbiasa bekerja mengejar award bukan dampak (impact).

Kepala daerah yang minus gagasan akan senang dengan award-award.

Lupakan gagasan yang luar biasa dari visi misi calon kepala daerah karena mereka sudah tidak sempat memikirkannya.

Masyarakat lebih senang mendengar janji-janji kampanye tanpa dasar daripada gagasan yang berkualitas dari para kandidat.

Lantas bagaimana harapan besar untuk perbaikan kehidupan masyarakat Kalbar melalui kepemimpinan Gubernur lima tahun mendatang? Kita tidak tahu.

Yang kita tahu good governance lazimnya berdampingan dengan good leadership.

Tanpa kepemimpinan yang berkelas, tata Kelola yang berorientasi pada perbaikan demi perbaikan kehidupan masyarakat didaerah sulit terjadi.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved