Pilgub Kalbar 2024

Prediksi Pengamat Politik Jika Midji vs Muda di Pilgub Kalbar 2024, Calon Ketiga Bisa Jadi Penentu

Sebagaimana kita ketahui, politisasi etnis dalam jabatan politik di Kalbar sudah seperti makan sambal harus campur belacan.

Kolase Tribun Pontianak
Kolase Sutarmidji (kiri), sosok misterius (tengah) dan Muda Mahendrawan (kanan). Berikut Prediksi Pengamat Politik Jika Midji vs Muda di Pilgub Kalbar 2024, Calon Ketiga Bisa Jadi Penentu. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Satu diantara Pengamat Politik Kalbar, Ireng Maulana membeberkan analisa dan prediksinya soal Pilgub Kalbar 2024.

Mantan dosen di FISIP Untan itu menyebutkan jika sejauh ini petahana Sutarmidji-Ria Norsan menjadi paket yang komplit.

Satu diantara calon lawan yang telah mendeklarasikan diri adalah Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan yang belum diketahui pasangannya.

Jika hanya Sutarmidji vs Muda Mahendrawan, Ireng Maulana menilai inkamben akan diuntungkan.

Namun demikian, pria yang aktif diberbagai organisasi sosial dan masyarakat ini menilai sosok calon ketiga bisa jadi penentu.

Pasalnya sosok yang tengah mempersiapkan diri itu berpeluang bisa merubah peta politik Pilgub Kalbar.

Baca juga: Sutarmidji Pastikan Kembali Maju di Pilgub Kalbar 2024! Berharap Tetap Bersama Ria Norsan

Berikut penuturan Ireng Maulana.

Muda Mahendrawan sudah lebih dulu mendeklarasikan dirinya siap maju sebagai bakal calon Gubernur Kalbar di awal Maret 2024 melalui media sosial.

Kabarnya Muda mengusung narasi Kalbar Menanjak Bahagia.

Kemudian, Sutarmidji juga melalui media sosialnya mengumumkan dirinya akan maju sebagai bakal calon Gubernur Kalbar, dan lengkap dengan informasi bahwa masih akan berpasangan dengan Ria Norsan sebagai wakilnya.

Dengan begitu, Sutarmidji-Ria Norsan adalah petahana paket lengkap yang sudah siap berkompetisi.

Sekarang, para bakal calon dapat langsung memberitahukan keputusan politiknya kepada pubik dengan lebih mudah, cepat, murah dan massif melalui media sosial.

Padahal dulu, kegiatan politik seperti ini perlu waktu, persiapan dan biaya karena harus melalui pertemuan tatap muka.

Sekarang, para awak media pun tidak perlu lagi datang liputan di tempat acara dan hanya perlu mengolah informasi yang berasal dari media sosial para bakal calon.

Teknologi informasi telah merubah sedikit demi sedikit aktifitas politik elektoral kita di daerah.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved