Dikepung Banjir, Umat Muslim di Sintang Rela Naik Perahu ke Masjid untuk Tunaikan Ibadah

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID,SINTANG - Banjir pasang luapan sungai Kapuas-Melawi melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat sejak memasuki bulan suci Ramadan.

Tinggi muka air bervariasi, dari 50 cm sampai dengan 2 m di pemukiman dari daerah aliran sungai.

Banjir menyebabkan banyak aktivitas ekonomi, sosial dan keagamaan terganggu.

Umat muslim yang ingin pergi ke Masjid, misalnya terpaksa harus menggunakan perahu untuk menunaikan ibadah.

• Debit Air Semakin Meningkat, Polres Sintang Gelar Rapat Koordinasi Lintas Sektoral

Seperti yang dilakukan oleh warga Menyumbung Tengah, jalan darat ke Surau Al-Ikhsan RT 6 yang terendam banjir membuat warga kesulitan.

Sehingga, hanya perahu yang bisa digunakan.

"Air sudah lebih dari sepinggang orang dewasa. Ada yang pakai sampan untuk warga yang dari darat. Sementara untuk yang arah dari Sungai, warga lewat titian kayu," kata Mela Sinta Hasdarini, Kamis 14 Maret 2024.

Seingat Mela, pasang Sungai kapuas terjadi sejak awal Maret 2024.

Volume air semakin tinggi dan merendam jalan pemukiman sekitar pada hari Minggu.

"Yang di tepi sungai sih udah lebih lama lagi lah banjirnya daripada kami. Kan kami di jalan darat soalnya.  Yang tepi sungai sih warga banyak ngungsi ke rumah keluarga yang lebih tinggi posisinya," kata Mela. 

• Harta Kekayaan Ghulam Raziq Anggota DPRD Sintang yang Maju DPRD Provinsi Kalbar di Pemilu 2024