Dosen-dosen dari Fakultas Teknologi UII Kuliah Umum di Universitas Muhammadiyah Pontianak
Ia menyebutkan, Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence atau AI, red) memiliki potensi besar untuk diterapkan dalam bidang pertahanan nasional.
Penulis: Stefanus Akim | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Para dosen dari Program Studi Informatika, Program Magister Fakultas Teknologi Industri (FTI) Universitas Islam Indonesia (UII) menggelar kuliah umum di Universitas Muhammadiyah Pontianak, Selasa 5 Maret 2024.
Sejumlah narasumber yang dihadirkan antara lain Dr Ir R Teduh Dirgahayu STM Sc (Ketua Jurusan Informatika FTI UII), Fuazen STMT (Dekan Fakultas Teknik Ilmu Komputer Universitas Muhammadiyah Pontianak) serta Dr Syarif Hidayat SKom MIT (Dosen Jurusan Informatika FTI UII) mengusung tema, ‘Kecerdasan Buatan pada Pertahanan Nasional.”
Sementara itu Teduh Dirgahayu dalam kesempatan itu mengatakan Roadshow Magister Informatika (MI) Fakultas Teknologi Industri (FTI) Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta merupakan even tahunan.
“Even ini bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi akademik dengan Program Studi Informatika atau serumpun dari seluruh Perguruan Tinggi se-Indonesia,” kata Teduh Dirgahayu.
Baca juga: Perpus Pontianak Jadi Percontohan Pada Kegiatan Colombo Plan, Akan Diikuti Berbagai Negara
Ia mengatakan, selain memperkenalkan juga melakukan inisiasi kerjasama dalam pelaksanaan tri dharma perguruan tinggi, di antaranya mengadakan kuliah umum dengan topik Kecerdasan Buatan pada Pertahanan Nasional.
“Dalam kesempatan ini juga melakukan identifikasi potensi kerjasama sebagai mitra potensial yang memiliki kepentingan serupa atau saling melengkapi dalam pelaksanaan tri dharma. Termasuk diskusi terkait aktivitas program studi, kompetensi dosen, dan fasilitas yang dapat mendukung kerjasama,” ujar Teduh Dirgahayu.
Disebutkan, mini workshop tersebut merupakan kegiatan kolaborasi untuk berdiskusi hal kekinian serta berbagi pengalaman akademik bersama narasumber yang memiliki kepakaran.
“Tujuannya sebagai upaya peningkatan kompetensi baik bagi Dosen maupun Mahasiswa,” katanya.
Sementara itu Fuazen STMT menyambut baik kunjungan dan merespon rencana kerjasama adalah langkah penting dalam membangun hubungan yang positif antara Program Studi Informatika Program Magister FTI UII dan Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknik Ilmu Komputer Universitas Muhammadiyah Pontianak, Kalimantan Barat.
Dalam kesempatan yang sama Dr Syarif Hidayat SKom menyebutkan, implementasi kecerdasan buatan (AI) dalam pertahanan nasional dapat memberikan sejumlah keuntungan, termasuk meningkatkan kemampuan deteksi, analisis, dan pengambilan keputusan.
“Namun, perlu diperhatikan bahwa implementasi ini juga memerlukan pertimbangan etika, keamanan, dan regulasi yang cermat. Berikut adalah beberapa langkah umum yang dapat diambil untuk menerapkan kecerdasan buatan pada pertahanan nasional,” ujar Syarif HIdayat.
Ia menyebutkan, Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence atau AI, red) memiliki potensi besar untuk diterapkan dalam bidang pertahanan nasional.
Sejumlah aplikasi AI dapat meningkatkan efektivitas, kecepatan, dan kecerdasan sistem pertahanan.
Sejumlah poin menjadi bahasan Syarif Hidayat antara lain bagaimana peran AI pada Hankam meliputi intelijen, pengawasan, dan pengintaian.
Terkait logistik yang meliputi operasi cyberspace.
Kemudian operasi informasi dan deep fakes, perintah dan kontrol, kendaraan semiotonom dan otonom serta sistem senjata otonom mematikan (LAWS.
Ia menyebutkan dalam dunia militer ada beberapa peluang AI militer. Misalnya dari sisi otonomi, mampu menambah atau menggantikan manusia dalam tugas-tugas yang “membosankan, berbahaya, atau kotor.
“Contoh: pengumpulan dan analisis intelijen jangka panjang, membersihkan lingkungan yang terkontaminasi senjata kimia, atau menyapu rute alat peledak rakitan,” ujarnya.
“Selain itu kecepatan dan daya tahan: memperkenalkan cara unik untuk beroperasi dalam pertempuran pada skala waktu yang ekstrem. Contoh: pengumpulan intelijen di wilayah yang luas dalam jangka waktu yang lama, serta kemampuan untuk mendeteksi anomali dan mengkategorikan perilaku secara mandiri,” kata Syarif Hidayat.
Ia menambahkan, Untuk penskalaan akan memberikan efek penggandaan kekuatan dengan meningkatkan kemampuan manusia dan menambahkan peningkatan kemampuan pada sistem militer yang lebih murah.
Contoh: Segerombolan drone berbiaya rendah.
Baca juga: Modus Minta Antar ke ATM, Residivis di Pontianak Curi Motor Temannya Untuk Beli Narkoba
Dikatakan, keunggulan informasi akan menawarkan cara untuk mengatasi peningkatan eksponensial dalam jumlah data yang tersedia untuk dianalisis. Contoh: menganalisis data yang dibuat oleh segerombolan drone.
Sedangkan dari sisi tantangan AI militer antara lain prediktabilitas, yakni Algoritme AI sering kali memberikan hasil yang tidak dapat diprediksi dan tidak konvensional.
“Contoh: DeepMind AlphaGo AlphaGo mengalahkan juara dunia pemain Go, Lee Sedol, empat game berbanding satu dengan mengatakan bahwa AlphaGo membuat gerakan yang mengejutkan dan inovatif. Masalahnya adalah jika hal tersebut salah, hal tersebut merupakan kesalahan yang tidak akan pernah dilakukan oleh manusia yang melakukan kesalahan dan berpotensi menimbulkan dampak yang merusak dan berskala besar,” ujarnya.
“Penjelasan begini, jenis algoritma AI yang memiliki kinerja tertinggi saat ini tidak mampu menjelaskan prosesnya. Oleh karena itu, tantang kemampuan militer untuk “memverifikasi dan memvalidasi” kinerja sistem AI sebelum digunakan oleh manusia,” kata dia.
Menurutnya, dari sisi eksploitasi adalah proliferasi sistem AI akan meningkatkan jumlah “barang yang dapat diretas”.
“Misalnya kalau kita amati ilustrasi film: Eagle Eye (2008) & Avenger: Age of Ultron (2015),” katanya mencontohkan.
Dalam kegiatan tersebut tampak hadir, Ir Irving Vitra Paputungan ST MSc PhD (Ketua Program Studi Informatika, Program Magister FTI UII), Barry Ceasar Octariadi SKom MCs (Wakil Dekan Fakultas Teknik Ilmu Komputer Universitas Muhammadiyah Pontianak, Kalimantan Barat), Eko Julianto ST MT (Ketua Program Studi Teknik Mesin). Asrul Abdullah SKom MCs (Ketua Program Studi Teknik Informatika dan Istikoma BSc MIT (Ketua Program Studi Sistem Informasi). (*)
Dapatkan Informasi Terkini dari Tribun Pontianak via SW DI SINI
Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini Di sini
Wapres Gibran Jadikan Foto Bersama Koh Asiang Sebagai Profil Instagram |
![]() |
---|
Bahasan Terima Lencana Darma Bakti, Harap Jadi Motivasi Seluruh Jajaran Pembina dan Anggota Pramuka |
![]() |
---|
Salah Satu Tuntutan Aksi Mahasiswa Meminta Agar Tunjangan DPRD Dihapuskan |
![]() |
---|
Pasca Aksi Damai, Bendera Merah Putih Ikut Terbakar di DPRD Kalbar |
![]() |
---|
Kejati Kalbar Gelar Seminar Ilmiah Peringati HUT 80 Kejaksaan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.