Perpus Pontianak Jadi Percontohan Pada Kegiatan Colombo Plan, Akan Diikuti Berbagai Negara
Selain itu, ada pula Kelas Sunyi yang menjadi ruang belajar bahasa isyarat, serta beragam kegiatan pelatihan yang bernilai ekonomis.
Penulis: Tri Pandito Wibowo | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Perpustakaan Nasional Indonesia akan menjadikan program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS) Perpustakaan Kota Pontianak sebagai percontohan untuk dipaparkan dalam kegiatan Colombo Plan.
TPBIS dalam Colombo Plan merupakan inisiatif Indonesia yang menjadi bagian dari agenda pembangunan berkelanjutan 2030 lewat Kerja Sama Selatan-Selatan dan Triangular (KSST).
Sedang Colombo Plan adalah organisasi regional yang mencakup konsep upaya kolektif antar-pemerintah untuk memperkuat pembangunan ekonomi dan sosial negara-negara anggotanya di wilayah Asia-Pasifik.
Fokus utama dari semua kegiatan Colombo Plan adalah pada pengembangan sumber daya manusia.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Pontianak Rendrayani mengatakan tahun lalu ajang ini diikuti enam negara dan tahun ini jumlahnya akan bertambah.
Baca juga: Modus Minta Antar ke ATM, Residivis di Pontianak Curi Motor Temannya Untuk Beli Narkoba
Perwakilan Perpusnas telah berkunjung ke Perpus Pontianak, Rabu 6 Maret 2024. Selain Pontianak, Perpustakaan Maros dan Perpustakaan Jepara juga jadi lokasi tujuan.
Ia menerangkan sejak tahun 2022, Perpustakaan Pontianak telah menjadi mitra Perpusnas untuk menjalankan program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS).
Program ini diharapkan mentransformasi perpustakaan umum menjadi ruang terbuka bagi masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraannya.
"Kami pun menyelenggarakan sejumlah kegiatan inklusi sosial yang tidak hanya melibatkan pelajar, tapi juga ibu rumah tangga dan organisasi masyarakat. Kegiatan inklusi sosial itu melibatkan tim penggerak PKK kecamatan dan kelurahan, mengaktifkan enam rumah dongeng se Pontianak, yang diadvokasi langsung dari Bunda PAUD Kota Pontianak dan Bunda PAUD kecamatan," ujarnya.
Selain itu, ada pula Kelas Sunyi yang menjadi ruang belajar bahasa isyarat, serta beragam kegiatan pelatihan yang bernilai ekonomis.
"Ada pelatihan melipat antaran pengantin, MUA, bucket snack, bucket ampau, keripik dan lain-lain yang semuanya terbuka untuk umum," jelasnya.
Rendrayani mengatakan tidak hanya itu, ada pula pendekatan perpustakaan ke masyarakat, misalnya dengan program Perpus Goes to School (PerpusG2S), berkreasi memanfaatkan arsip musnah (Bekemas), pelatihan membuat puisi dan kegiatan lainnya. (*)
Dapatkan Informasi Terkini dari Tribun Pontianak via SW DI SINI
Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini Di sini
Perluas Jaringan Nasional, JAECOO Resmi Hadirkan Diler City Store di Pontianak |
![]() |
---|
Kejaksaan Negeri Sambas Musnahkan Barang Bukti 39 Perkara Inkrah |
![]() |
---|
Polres Sekadau Tekankan Peran Binmas dalam Peringatan Hari Anak Nasional 2025 |
![]() |
---|
Penutupan Hotel Dangau Singkawang Bukan Karena Masalah, Tapi Sudah Dijual |
![]() |
---|
Polwan Polres Singkawang Ziarah ke Taman Makam Pahlawan, Kenang Jasa Pahlawan di Hari Jadi ke-77 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.