Cerita Orang Tua Pasien Aritmia Jantung Usai Ablasi Jantung 3D di RSUD Soedarso Pontianak

Sebelumnya, RSUD Soedarso Pontianak sejak Juli 2023 telah melakukan tindakan ablasi jantung terhadap 10 pasien, namun masih menggunakan alat 2D.

Penulis: Anggita Putri | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ANGGITA PUTRI
RSUD Soedarso Pontianak melakukan press conference terkait telah tersedianya tindakan ablasi jantung 3D pertama di Kalimantan. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soedarso Pontianak telah memiliki layanan ablasi jantung tiga dimensi (3D).

Sebelumnya, RSUD Soedarso Pontianak sejak Juli 2023 telah melakukan tindakan ablasi jantung terhadap 10 pasien, namun masih menggunakan alat 2D.

Dengan hasill kerjasama antara RSUD Soedarso Pontianak, bersama Departemen Kardivaskular Universitas Hasanudin Makassar, untuk mendatangkan alat Ablasi jantung 3D ke Kalbar.

Dan RSUD Soedarso dalam hal ini, menyediakan dokter sub aritmia jantung.

RSUD Soedaso pun melakukan tindakan ablasi jantung 3D pertama kepada tiga pasien, yang dilakukan oleh dr Alice, Sp.jp , dan Dokter Pendampingi dari Departemen Kardivaskular Universitas Hasanudin Makassar, yakni DR,dr Muzakkirin Amir, SpJP (K).

Baca juga: RSUD Soedarso Pontianak Lakukan Tindakan Ablasi Jantung 3D Pertama di Kalbar

Satu diantara pasien yang akan dilakukan tindakan ablasi jantung menggunakan alat 3D yakni Adam Alfarizi (18), yang didiagnosa ada gangguan di Aritmia Jantung.

Ibu dari Adam yakni Mariani, menjelaskan bahwa setelah diketahui diagnosa tersebut. Anak nya pun, diarahkan untuk Ablasi jantung di RSUD Sordarso Pontianak, pada 6 Maret 2024.

Ia menceritakan awal mula mengetahui anaknya didiagnosa aritmia jantung saat melakukan test untuk keberangkatan pendidikan kepolisian.

“Anak saya dinyatakan ada gangguan aritmia jantung, sebelumnya memang tidak pernah ada keluhan sakit. Jadi memang hasil diagnosa dikeluarkan okeh Dokes, yang menyatakn bahwa anak saya ada Aritmia jantung, lalu diarahkan Dokes dan Polda untuk Ablasi jantung disini,” ujarnya.

Yang mana, saat itu anaknya Adam telah dinyatakan lulus polisi dan telah mengikuti penugasan sementara di Kayong Utara sambil menunggu keberangkatan untuk pendidikan berikutnya.

“Jadi kemarin kondisinya sudah lulus polisi, tinggal menunggu keberangkatan untuk pendidikan. Jadi pendidikan ditunda dulu sampai anak saya sehat,“ ujarnya.

Dikatakannya tindakan ablasi jantung ini, juga langsung direkomendasikan dari Polda Kalbar.

Bahkan difasilitasi untuk pembuatan BPJS untuk mengambil tindakan ablasi ini. Mengingat biaya jika tidak menggunakan BPJS mencapai Rp 150 juta.

“Dengan adanya layanan ini di RSUD Soedarso kami sangat berterima kasih. Dengan bantuan dokter RSUD Soedarso dan dokter yang didatangkan dari Makassar,serta perdana dengan menggunakan alat 3D,” ujarnya.

Dokter Pendampingi dari Departemen Kardivaskular Universitas Hasanudin Makassar, yakni DR,dr Muzakkirin Amir, SpJP (K)., menjelaskan kini Kalbar telah memiliki layanan ablasi jantung tiga dimensi.

Baca juga: Instalasi Gizi RSUD dr Soedarso Pontianak Resmi Dapat Sertifikat Halal LPPOM MUI Kalbar

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved