Kunjungi Kubu Raya, Tim Kemenko Marves RI Tinjau Inovasi Pemanfaatan Gas untuk Kapal Nelayan

Hal itu, kata dia, berhubungan dengan adanya keterlambatan dalam hal data-data yang diberikan yang terkait dengan kuota tabung gas dan sebagainya.

Penulis: Hadi Sudirmansyah | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Istimewa
tim Kemenko Marves RI saat audiensi ke Pj Bupati Kubu Raya Syarif Kamaruzaman pada Senin 26 Februari 2024. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KUBURAYA – Tim Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) RI melakukan kunjungan kerja ke kabupaten Kubu Raya.

Dalam kunjungan tim Kemenko Marves RI untuk melakukan audiensi di terima langsung oleh Pj Bupati Kubu Raya Syarif Kamaruzaman bersama OPD terkait jajaran Pemkab Kubu Raya pada Senin 26 Februari 2024.

Kunjungan tim Kemenko Marves RI adalah bagian dari agenda peninjauan lapangan pemanfaatan energi alternatif untuk kapal perikanan, karena Kabupaten Kubu Raya telah menerapkan inovasi pemanfaaatan energi alternatif gas untuk kapal nelayan.

Seperti diketahui pemanfaatannya bahkan telah meluas hingga ke sektor perhubungan, pariwisata, dan pendidikan. Namun, terdapat sejumlah kendala yang salah satunya berkaitan dengan keterbatasan ketersediaan tabung gas.

“Ini tindak lanjut dari rapat koordinasi yang kami lakukan awal Februari lalu, yang melibatkan juga Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian ESDM, Bappenas, BIN, dan Pertamina. Di mana dari rakor itu kita temukan beberapa langkah untuk pemanfaatan alternatif energi untuk penggerak kapal perikanan. Salah satunya yang implementatif di Kubu Raya adalah elpiji,” kata Analis Kebijakan Ahli Madya pada Asisten Deputi Pengelolaan Perikanan Tangkap Kemenko Marves RI Endang Puji Astuti.

Baca juga: Pemkab Kubu Raya Perkuat Implementasi Aplikasi SRIKANDI, Sekda Yusran : Kita Harus Gerak Cepat

Endang mengungkapkan adanya sejumlah kendala dalam implementasi inovasi kapal berbahan bakar gas tersebut. Kendala dimaksud antara lain tabung gas isi ulang yang ketersediaanya belum mencukupi.

Hal itu, kata dia, berhubungan dengan adanya keterlambatan dalam hal data-data yang diberikan yang terkait dengan kuota tabung gas dan sebagainya.

“Nah, inilah kenapa kita ingin melihat langsung ke lapangan. Salah satu spotnya itu Kabupaten Kubu Raya karena di sini ada inovator konverter kit Indonesia yaitu Pak Amin Ben Gas. Dan kami dapatkan bahwa alat ini ternyata selain untuk nelayan juga untuk petani dan digunakan pula untuk wisata bahari di sektor pariwisata dan di sektor perhubungan. Jadi ternyata alat ini bisa diaplikasikan di berbagai kebutuhan,” tuturnya.

Endang menerangkan di Kemenko Marves RI punya tugas sinkronisasi, koordinasi, dan pengendalian.

Karena itu, pihaknya bertujuan melihat secara langsung implementasi inovasi di lapangan. Jika telah berjalan dengan baik, Kementerian akan mendorong pemanfaatannya agar lebih masif.

Tapi jika ada hambatan, maka pihaknya akan mengoordinasikan dengan lintas sektor terkait untuk dicarikan solusi.

“Dan inovasi konverter kit yang mengubah sistem bahan bakar mesin dari bensin menjadi gas elpiji ini sudah punya payung hukum untuk pemanfaatannya. Jadi legalitasnya sudah oke. Arahan pimpinan, untuk coba digiring bagaimana pemanfaatan energi alternatif yang di samping murah juga ramah lingkungan. Jadi inilah yang sedang kita gerakkan. Bukan hanya di Kubu Raya yang kita tinjau tapi juga ada beberapa lokasi lainnya,” ucapnya.

Sementara Pj Bupati Kubu Raya Syarif Kamaruzaman mengatakan inovasi converter kit yang diciptakan warga Kubu Raya Amin Ben Gas telah memberikan banyak manfaat kepada masyarakat khususnya di Kubu Raya yang berbasis sungai.

Mulai dari transportasi nelayan, transportasi anak sekolah dan guru mengajar, hingga di sektor pariwisata bahari.

“Pak Amin kan sudah dari tahun 2010 membuat dan mengembangkan converter kit ini. Nah, Alhamdulillah mereka dari Kemenko Marves RI ingin melihat secara langsung di lapangan terhadap apa yang dilakukan Pak Amin dengan converter kit itu,” jelasnya.

Seperti diketahui converter kit adalah alat untuk mengubah sistem bahan bakar mesin yang sebelumnya menggunakan bahan bakar bensin menjadi liquified petroleum gas (elpiji).

Dengan bahan bakar gas, maka nelayan dapat menekan biaya yang harus dikeluarkan untuk melaut.

“Kita sangat mendukung karena sangat banyak manfaatnya untuk nelayan, dunia pendidikan, hingga sektor pariwisata. Cuma ada kelemahannya. Karena ini berbasis gas, kuotanya pun relatif terbatas. Maka nanti akan ada regulasi-regulasi yang dibuat oleh Kementerian untuk bisa berpihak pada kepentingan nelayan dengan pola motorisasi menggunakan converter kit itu. Karena nilai penghematannya cukup tinggi dan Alhamdulillah sudah SNI. Kita apresiasi Pak Amin Ben Gas dan terus kita pacu untuk berkembang sehingga memang kiprah beliau betul-betul optimal bisa dirasakan oleh masyarakat,” harap Pj Bupati Kubu Raya. (*)

Dapatkan Informasi Terkini dari Tribun Pontianak via SW DI SINI

Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini Di sini

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved