IRT di Mempawah Harap Pemerintah Mampu Kendalikan Harga Beras Supaya Tidak Terus Naik

"Sebab, cara-cara yang telah dilakukan tidak memberikan dampak yang positif. Faktanya harga beras semakin melambung,” tegas Okta.

Penulis: Ramadhan | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Ramadhan
Aktivitas di Pasar Sebukit Rama Mempawah, Jumat 23 Februari 2024. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH - Okta, Seorang Ibu Rumah Tangga (IRT) di Mempawah mengatakan bahwa berbagai kebijakan pemerintah untuk menekan kenaikan harga jual komoditi pokok beras dinilai tak berhasil, Jumat 23 Februari 2024.

Hal tersebut lantaran harga jual beras justru semakin meningkat meski pemerintah telah mengucurkan bansos hingga pasar murah.

Menurut Okta, Pemerintah harus memikirkan cara yang lebih efektif untuk menekan harga jual beras di pasar agar tidak terus mengalami kenaikan.

"Sebab, cara-cara yang telah dilakukan tidak memberikan dampak yang positif. Faktanya harga beras semakin melambung,” tegas Okta.

Menurut dia, pemerintah dengan segala kewenangannya seharusnya mampu mengendalikan harga jual beras maupun komoditi lainnya. Namun, pemerintah justru gagal mengontrol harga barang.

Baca juga: Pemkab Mempawah Gencarkan Pasar Murah Demi Kendalikan Inflasi Daerah

“Rasanya tidak masuk akal pemerintah kalah dengan para pedagang menyangkut persoalan harga jual. Pemerintah harusnya bisa lebih tegas dalam menegakan aturan sehingga bisa dipatuhi para pedagang,” ungkapnya.

Misalnya, dia mencontohkan, pemerintah bisa saja memperketat kebijakan Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk mengontrol harga barang di pasaran. Sehingga, tak ada lagi pedagang yang menjual barang diluar ketentuan HET yang telah ditetapkan pemerintah.

“Kebijakan HET bisa berhasil jika pemerintah bisa bersikap tegas. Artinya jika ada pedagang yang menjual barang diluar ketentuan HET maka berlakukan sanksi tegas untuk memberikan efek jera,” sarannya.

Dia optimis apabila kebijakan HET dapat dijalankan dengan baik maka harga barang bisa dikontrol dan dikendalikan dengan baik. Sehingga, situasi pasar kembali stabil dan tidak menimbulkan gejolak bagi masyarakat konsumen.

“Selama inikan yang dirugikan masyarakat konsumen. Karena, kita hanya bisa pasrah dengan kenaikan-kenaikan harga barang yang gagal dikontrol pemerintah. Artinya, pemerintah tidak pernah hadir membantu masyarakat konsumen,” tutupnya. (*)

Dapatkan Informasi Terkini dari Tribun Pontianak via SW DI SINI

Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini Di sini

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved