Akhiri Masa Jabatan, Bupati Muda Mahendrawan Siap Memperluas Pengabdian

Bahkan, ia juga menyampaikan kepada ASN Kubu Raya untuk saling mensuport dengan adanya beras-beras lokal.

|
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Triponcast
Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan saat hadir dalam acara Tribun Pontianak Podcast (Triponcast), edisi Jumat, 16 Februari 2024. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Bupati Kubu Raya H. Muda Mahendrawan, S.H., M.Kn akan mengakhiri masa jabatannya pada, 17 Februari 2024 besok.

Pada kesempatan ini, Muda hadir dalam acara Tribun Pontianak Podcast (Triponcast), edisi Jumat, 16 Februari 2024.

Selama menjabat dua periode Bupati Muda berhasil menorehkan sejumlah prestasi dan dijelaskan muda dalam acara triponcast tersebut bagaimana dirinya memperjuangkan aspirasi warganya.

Kubu Raya ini kan pada waktu itu Kabupaten yang termuda di Kalbar dan hari ini penduduknya sudah 625.193 rumah tangga

Ketika menjabat pada periode pertama Muda menjelaskan Pemerintah Kabupaten Kubu Raya ini sudah mengambil langkah-langkah yang tidak biasa dan kebijakan-kebijakan yang memberikan nilai value sebagai Kabupaten yang Baru kala itu.

"Kita sadar beban kita kala itu cukup besar, maka kita lakukan percepatan. Infrastruktur juga saat itu masih sangat lemah serta fasilitas-fasilitas lainnya. Jadi, legacy pertama yang kita lakukan adalah membuat langkah-langkah yang bijak dan tidak membangun hal-hal yang tidak berdampak langsung kepada masyarakat," katanya.

Baca juga: Siapa Pj Bupati Sanggau dan Kubu Raya, Pj Gubernur Kalbar Harisson Masih Tunggu SK Kemendagri

Hal tersebut dibuktikan dengan tidak adanya rumah jabatan Bupati, Wakil Bupati, Sekertaris Daerah, dan lain sebagainya bahkan gedung DPRD Kabupaten Kubu Raya tidak ada hingga akhir dirinya menjabat.

"Itu nilainya bisa 100an miliar, tapi kita memilih untuk mengalokasikannya lebih kepada kebutuhan masyarakat, seperti jalan, jembatan, kesehatan, pendidikan dan mempercepat layanan-layanan itu yang pertama," jelas Muda.

Hak-hak dasar tersebut dikatakannya harus betul-betul terpenuhi dahulu dan menjadi prioritas utama saat dirinya menjabat.

Berbasis pertanian, perikanan, peternakan dan perkebunan, Pemerintah Kabupaten Kubu Raya melalui Muda Mahendrawan terus berupaya melakukan trobosan-trobosan apik.

"Sampai hari ini salah satunya yaitu panen beras persawahan Kubu Raya itu penghasil kedua di Kalbar. Di sini juga kita memaksimalkan agar pengangguran itu berkurang, jadi salah satunya itu kebijakan adanya beras lokal," tuturnya.

Bahkan, ia juga menyampaikan kepada ASN Kubu Raya untuk saling mensuport dengan adanya beras-beras lokal dan mengkonsumsi hasil dari Kabupaten sendiri.

"Saya saja masih nanam padi sampai sekarang, ya walaupun cuma setengah hektar. Tapi saya sama istri memberikan nilai dan semangat bagi masyarakat bahwa bupati saja masih menanam padi," ungkapnya.

Hal tersebut dilakukannya bukan tanpa alasan, karena menurut Muda ketahanan pangan merupakan salah satu hal yang paling utama dan merupakan legacy terpenting.

Di sisi lain, sejak tahun 2021 dikatakan Muda untuk pembuatan Kartu Tanda Penduduk (KTP) di seluruh kecamatan sudah dapat mengurus sendiri dan mudah, termasuk akta kematian.

"Bahkan akte kelahiran itu langsung hari itu juga setelah melahirkan, karena bekerjasama dengan dinas kesehatan rumah sakit, puskesmas, dan capil. Ini merupakan trobosan kita yang pertama di Indonesia," jelasnya.

Berfokus terhadap layanan masyarakat yang baik Muda mengaku pihaknya terus berupaya memberikan pelayanan yang terbaik bagaimana selalu mengutamakan kebahagiaan warga Kubu Raya.

Merujuk pada perizinan juga sudah cukup baik, bagaimana Pemkab Kubu Raya melakukan ini guna mempercepat investasi dan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

"Bahkan tingkat kepuasan masyarakat itu juga sudah mencapai 90an sampai hari ini, saya kita ini sudah sangat baik," katanya.

Dalam sektor kesehatan, Muda juga dinilai berhasil bagaimana strategi utamanya memperbanyak Puskesmas agar mempermudah masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan.

Bahkan redistribusi tanah juga dibebaskan untuk masyarakat di Kabupaten Kubu Raya tidak hanya pemegang BPJS saja tapi juga yang tidak.

"Saya punya prinsip itu, kalau bisa orang yang sakit ini tidak menjadi sumber pendapatan daerah, apalagi dia yang kehidupannya tidak serba berkecukupan. Makanya jangan jadi sumber pendapatan daerah," ucapnya.

"Yang selalu saya pikirkan itu kalau bisa jangan ada lagi rumah tangga kategori miskin yang baru dan bagaimana caranya semua warga itu bisa hidup layak, tenang, bahagia, produktif, kerja. Ini yang terus kota pikirkan," tambahnya.

Indeks Pembangunan Masyarakat Kabupaten Kubu Raya juga menduduki peringkat ke empat se-Kalbar, dengan berpegang kepada Berlari Lebih Kencang, Berproses Lebih Cepat, Bertindak Lebih Nyata.

Juga dengan percepatan penurunan stunting, Kabupaten Kubu Raya saat ini sukses tercatat sebesar 7 persen dan jauh dari target nasional sebesar 14 persen.

"Stunting ini kan tidak hanya bicara soal anaknya saja, tapi juga mulai dari ibu hamil dan bagaimana kita mencegahnya itu sejak masih remaja, jadi otomatis kita sudah mengawal SDM-SDM kita," ungkapnya.

Menatap kepada pendidikan, Muda juga mengaku telah meningkatkan kualitas para guru dan merasa terbantukan dengan program merdeka belajar.

"Karena program ini sangat baik dan bisa membantu anak ini mengekspresikan kemampuannya dan guru sebagai fasilitator bisa mengarahkan secara tepat," jelas Muda.

Bahkan semasa kepemimpinan Bupati Muda, transaksi non tunai di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kubu Raya menjadi Pelopor bagi sejumlah Kabupaten di Indonesia.

"Program desa juga menjadi sangat penting bagaimana dengan pendanaan desa ini jika bisa dimanfaatkan dengan baik dan struktur maka akan membantu masyarakat juga menaikan pendapatan desa itu sendiri, jadi pertumbuhan ekonomi di Kubu Raya terus meningkat," jelasnya.

"Saya juga sering berpesan kepada perangkat desa itu bagaimana memberikan ketenangan dan kebahagiaan masyarakat itu penting sebagai salah satu penguatan," tambahnya.

Dengan keberagaman budaya warga Kabupaten Kubu Raya yang juga memiliki semangat untuk maju bersama, Muda juga mengaku cukup optimis bagaimana Kabupaten Kubu Raya ke depan akan semakin maju.

"Karena kan yang berjuang itu masyarakat ini sendiri, untuk pejabat selanjutnya itu menu sudah tersedia saya kira tinggal mengeksekusinya saja, bahkan fungsi dan tugasnya sudah tertata," ungkap Muda.

Di sisi lain, Muda juga membeberkan bagaimana akhir masa jabatannya ia tetap mengacu kepada keinginan masyarakat.

"Tentu saya melihat ini secara terukur, bagaimana ini juga menjadi tolak ukur juga dan saat ini kita stop dulu. Tapi jika sangat kencang panggilannya, makin terasa denyutnya maka dari stop on start siap memperluas pengabdian," ungkap Muda.

"Saya inggin berpesan juga yang pertama itu birokrasinya, pemerintahan juga kepada desa, tetaplah kita melayani rakyat, memandang rakyat itu dengan rendah hati. Artinya kita harus memahami bagaimana kita mengayomi dan juga langkah yang bisa memberikan solusi yang terbaik," pesan Muda.

"Yang kedua kita harus lebih tulus dengan kepekaan yang tinggi, karena dengan rasa tulus ini masyarakat akan menghargai dan memberikan respon baik, kemudian yang ketiga jangan mendewa-dewakan jabatan atau kekuasaan wewenang, karena ini sifatnya sementara dan ada batasnya," pungkasnya. (*)

Dapatkan Informasi Terkini dari Tribun Pontianak via SW DI SINI

Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini Di sini

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved