Mona dan Aming Dilepasliarkan ke Taman Nasional Betung Kerihun Usai Jalani 8 Tahun Rehabilitasi

Dua individu Orangutan (Pongo pygmaeus) yang dilepasliarkan ini merupakan satwa hasil penyelamatan petugas BKSDA Kalbar pada tahun 2015.

Penulis: Tri Pandito Wibowo | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Istimewa
Proses pemindahan Mona dan Aming ke kandang menuju Lokasi Pelepasliaran di Sub Das Mendalam. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Balai Konservasi Sumber Daya Alam Kalimantan Barat (BKSDA Kalbar) bersama Balai Besar Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau Sentarum (BBTNBKDS) didukung oleh Yayasan Penyelamatan Orangutan Sintang (YPOS) melakukan pelepasliaran dua individu Orang Utan (Pongo pygmaeus) di Sungai Rongun, Sub Das Mendalam, Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) Wilayah III Padua Mendalam, Bidang Pengelolaan Taman Nasional Wilayah II Kedamin, BBTNBKDS.

Pelepasliaran individu Orang Utan yang bernama Aming dan Mona dilakukan pada Jumat, 26 Januari 2024.

Pelepasliaran ini merupakan tahap ke-13 kalinya dilakukan semenjak tahun 2017, setelah sebelumnya berhasil melepasliarkan sejumlah 28 individu orangutan di kawasan Sub Das Mendalam, Taman Nasional Betung Kerihun.

PLt Kepala BBTNBKDS, Wahju Rudianto pada acara penyerahan secara simbolis Orang Utan yang dilaksanakan di kantor Balai Besar TNBKDS menyampaikan TNBK merupakan salah satu tulang punggung dalam menjaga keseimbangan ekosistem, habitat satwa serta berperan penting dalam menjaga kesinambungan pertumbuhan populasi spesies kunci termasuk Orang Utan.

"Kegiatan pelepasliaran Orang Utan secara rutin ini merupakan salah satu komitmen kita bersama dalam mewujudkannya," ujarnya Selasa 30 Januari 2024.

Baca juga: Bidkum Polda Kalbar Berikan Penyuluhan Hukum di Polres Landak

Sebagai salah satu Kawasan Konservasi terluas di Pulau Kalimantan dengan luas kawasan mencapai 816.693,40 Ha, Taman Nasional Betung Kerihun memiliki potensi ekologi yang sesuai dengan kebutuhan habitat Orang Utan.

Dipilihnya lokasi Sungai Rongun, Sub Das Mendalam, SPTN Wilayah III Padua Mendalam ini menjadi lokasi pelepasliaran setelah melalui survey dan kajian kesesuaian habitat, kelimpahan pohon pakan orangutan serta aksesibilitas menuju lokasi yang cukup jauh dan sulit untuk dijangkau masyarakat menjadikan dasar penentuan lokasi ini sebagai lokasi pelepasliaran.

Dua individu Orangutan (Pongo pygmaeus) yang dilepasliarkan ini merupakan satwa hasil penyelamatan petugas BKSDA Kalbar pada tahun 2015.

Satu individu Orang Utan berjenis kelamin betina (Mona) merupakan Orang Utan yang dievakuasi dari masyarakat Desa Pulau Jaya, Kecamatan Tempunak, Kabupaten Sintang saat berusia 6 bulan dan 1 individu lainnya berjenis kelamin jantan (Aming) yang dievakuasi dari masyarakat Kecamatan Nanga Pinoh, Kabupaten Melawi.

Dari hasil pemeriksaan medis secara laboratorik sebelum pelepasliaran, keduanya dipastikan dalam keadaan sehat serta terbebas dari penyakit menular.

Kedua individu Orang Utan tersebut juga telah menjalani rehabiltasi selama 8 tahun dengan 4 tahun diantaranya menjalani rehabilitasi Sekolah Hutan Jerora yang dikelola YPOS.

Selama 8 tahun menjalani rehabilitasi, keduanya telah memiliki kemampuan lokomosi yang baik, mengenal berbagai jenis pakan, memiliki keterampilan membuat sarang serta merenovasi sarang lama.

Waktu yang dibutuhkan selama proses pelepasliaran dari lokasi awal rehabilitasi di Sintang memerlukan kurang lebih 13 jam perjalanan.

Dimulai dengan kendaraan darat roda empat dari Sintang menuju Putussibau yang ditempuh selama ±7 jam, perjalanan dilanjutkan menggunakan perahu selama ±3 jam menuju Stasiun Pelepasan Mentibat sebagai lokasi Habituasi sebelum dilanjutkan kembali perjalanan air selama ±3 jam menuju lokasi pelepasliaran di Kawasan Taman Nasional Betung Kerihun.

Untuk memastikan kondisi Orang Utan dalam keadaan baik dan menghindari terjadinya stres, selama perjalanan, kesehatan satwa selalu dipantau dan di lakukan pengecekan berkala setiap 2 jam oleh tim medis.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved