Dampak Ekonomi Pembangunan Jalan Tol Pontianak - Pelabuhan Kijing Menurut Pengamat Ekonomi Rosyadi

Tol yang akan dibangun tersebut pasti memberikan manfaat besar terghadap kegiatan produksi dan distribusi barang di Kalimantan Barat.

Penulis: Tri Pandito Wibowo | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Istimewa
Pengamat Ekonomi Universitas Tanjungpura Pontianak, Rosyadi 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sedang merencanakan proyek Jalan Tol Pontianak - Pelabuhan Kijing.

Bagaimana dampak pembangunan proyek terhadap perekonomian Kalbar.

Berikut news analysis Pengamat Ekonomi Universitas Tanjungpura Pontianak, Rosyadi, yang merupakan Ketua Program Studi Magister Ilmu Ekonomi FEB Untan.

Terkait optimalisasi Pelabuhan Kijing sebagai HAP Pelabuhan Internasional Tanjung Periuk, tentunya Pelabuhan Kijing memiliki posisi strategis tersendiri sebagai pintu masuk Kalbar.

Selain sebagai pintu masuk utama Provinsi Kalbar, maka posisi starategis Pelabuhan kijing yang secara langsung menghadap ke laut (natuna) atau lau china selatan, yang berjarak +/- 600 KM ke Pulau Batam dan Pelabuhan Singapura, menyebabkan Pelabuhan Kijing akan menjadi sebuah Pelabuhan internasional yang memiliki prosfek untuk disingahi dan tempat berlabuhnya berbagai kapal internasional.

Sebagai sebuah Pelabuhan tujuan bongkar muat internasional, maka factor kecepatan waktu bongkar muat dwelling time dan overstay barang arus menjadi perhatian.

Sebab aspek tersebut dapat menekan biaya tranportasi secara significant dan menghindari terjadinya hight cost economic.

Baca juga: Kementerian PUPR Bangun Tol Pontianak-Kijing, Lakukan Persiapan Proses Lelang 

Oleh sebab itu intergrasi antara Pelabuhan laut dengan mode tranportasi darat harus compertable dalam memobilisasi barang dari dan tujuan ke Pelabuhan dengan mengedepankan prinsip kerja cepat, tepat, akurat dan efisien.

Dengan demikian, intergrasi antar moda transportasi harus benar benar terlaksana dengan cepat, tepat, akurat dan efisien.

Untuk menciptakan kondisi tersebut, maka kecepatan angkutan darat dari lokasi pergudangan ke Pelabuhan atau sebaliknya harus dapat berlangsung dengan cepat, lancar, akurat, efisien selama 7 hari x 18 jam selama 12 bulan, yang dapat terlaksana apabila didukung dengan tersedianya jalan toll yang didesign secara khusus untuk mendukung keberadaan Pelabuhan internasional Kijing.

Dengan demikian, keberadaan Jalan Tol Pontianak ke Pelabuhan Kijing sebuah kebijakan strategis yang saling melengkapi (komplementar) dengan relasi yang sangat kuat.

Jika Tol Pontianak Kijing yang segera akan dilelang 2024 ini terjadi, maka akan memberikan dampak cukup signifikan terhadap perkembangan ekonomi di Kalbar, khususnya di Kota Pontianak dan Kabupaten Mempawah.

Kecepatan, kelancaran dan efisiensi proses bongkar muat barang di pelalbuhan kijing dengan dukungan Jalan Tol Pontianak -Kijing, diharapkan dapat menekan biaya yang pada akhirnya harga jual dimasyarakat dengan Tingkat inflasi yang terkendali.

Terkait dengan optimisme TOL yang akan dibangun tersebut sudah sangat jelas, Tol yang akan dibangun tentu memberikan dampak besar dalam mendukung kegiatan Pelabuhan dan industry serta pergudangan yang ada di sekitar Pelabuhan kijing saat ini dan dimasa mendatang.

Kedua, dengan adanya Tol, maka kegiatan tranportasi di jalan non tol akan semkain lancar dan lebih mengenakkan Masyarakat bagi Masyarakat.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved