Bupati Satono Upayakan Ketersediaan Air Bersih Layak untuk Warga Jawai Sambas

"Ke depan insya Allah akan ada 3 sumur bor air bersih nanti kemudian akan dibangun untuk warga Desa Sungai Nyirih, Kecamatan Jawai," ungkapnya.

Penulis: Imam Maksum | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Istimewa
Bupati Sambas H Satono ketika meresmikan sumur bor air bersih di Desa Sungai Nyirih, Kecamatan Jawai, Kabupaten Sambas, Selasa 9 Januari 2024. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Demi memastikan ketersediaan air bersih untuk masyarakat, Bupati Sambas Satono terus berupaya menghadirkan sumur bor untuk warga Desa Sungai Nyirih, Kecamatan Jawai, Kabupaten Sambas, Selasa 9 Januari 2024.

Bupati Sambas Satono menggandeng donatur untuk menghadirkan sumur bor agar upaya itu terwujud. Diantaranya Satono komitmen akan terus membuat sumur bor di sejumlah titik di desa.

"Ke depan insya Allah akan ada 3 sumur bor air bersih nanti kemudian akan dibangun untuk warga Desa Sungai Nyirih, Kecamatan Jawai," ungkapnya.

Selain di Desa Sungai Nyirih, Satono juga akan memberi bagi warga di Desa Nilam. Ia berharap kehadiran sumur bor mampu memberikan akses mudah air bersih untuk warga.

"Kita telah meresmikan dua sumur di Desa Sungai Nyirih, kemudian di Desa Sarang Burung Usrat, kedepan tentu juga akan ditambah beberapa sumur," katanya.

Baca juga: DPRD Sambas Terima LHP Kinerja Pengelolaan Program Mengurangi Kesenjangan dan Menjamin Pemerataan

Sebab, kata Satono dirinya paham betul bahwa di daerah desa tersebut warga memang mengalami kendala kesulitan air bersih. Lantaran selama ini air yang digunakan kerap terasa asin.

"Saya paham betul bahwa di desa-desa ini warga kerap merasa air yang asin. Semoga sumur bor bermanfaat semoga ini mencukupi kebutuhan air bersih warga," jelasnya.

Satono telah memastikan, air sumur bor yang dibangun layak untuk dipakai warga mencukupi kebutuhan rumah tangga masing-masing. Sedikitnya satu sumur bor dapat memenuhi 15 KK.

"Tidak lupa, bagian terpenting adalah nilai gotong royong dalam proses pembangunan nya, bagaimana mengerjakan atau mengadakan sumur ini harus kita rawat, nilai-nilai kolaborasi dan kerja sama," ungkapnya.

Bahu-membahu membuat sumur bor ini, kata dia, merupakan nilai seperti pepatah berat sama dipikul ringan sama dijinjing.

"Sama-sama kita pikul yang berat dan yang ringan sama menjinjing, kita doakan donatur mendapatkan kesehatan rezeki dan keberkahan. Kemudian lebih jauh bisa merawat," katanya.

Dia berpesan supaya warga menjaga sumur bor, menjaga mesin, dan merawat keran air sehingga kenyamanan dan manfaat yang dirasakan bertahan lama.

"Mudahan bisa dirawat dengan awet, kita doakan donatur semua sehat, semua tokoh agama dan masyarakat juga diberi kekompakan," harapnya. (*)

Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini Di sini

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved