Tertibkan Pengemis di Jalanan, Satpol PP Pontianak - Dinsos Lakukan Pembinaan

"Nah, saya berusaha merangkul mereka secara persuasif dan kita kasih jalan keluarnya. Seperti apa? kita kumpulkan mereka tapi dengan pakaian baju beba

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/TRI PANDITO WIBOWO
Anak jalanan meminta-minta di perempatan Lampu Merah beberapa waktu lalu. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Pontianak terus melakukan penertiban pengemis atau pengamen di sejumlah ruas jalan di Kota Pontianak.

Penertiban kata Kasat Pol PP Kota Pontianak, Ahmad Sudiyantoro dilakukan dengan tetap berpedoman pada Peraturan Daerah (Perda) Nomor 11 Tahun 2019 tentang Ketertiban Umum.

"Untuk penanganan anak jalanan pengemis dan semua terkait dengan itu kita tetap berpedoman kepada peraturan daerah tentang ketiban umum. Penanganan kita tetap berkoordinasi dengan instansi terkait seperti Dinas Sosial dalam rangka bagaimana 'memanusiakan' anak-anak ini," ujar Toro pada Sabtu 6 Januari 2023.

Tak ingin para pengamen dan anak jalanan kucing-kucingan dengan petugas Satpol PP, pada Tahun 2024 ini kata Toro ia melakukan model persuasif dalam merangkul anak-anak jalanan.

"Nah, saya berusaha merangkul mereka secara persuasif dan kita kasih jalan keluarnya. Seperti apa? kita kumpulkan mereka tapi dengan pakaian baju bebas, anak-anak kita kasih pengertian bahaya mereka ngemis atau minta-minta di persimpangan," ujarnya.

Program Beasiswa Mahasiswa Berprestasi Nonakademik Sebagai Terobosan Tingkatkan Kualitas SDM

Terkait jalan keluar pihaknya kata Toro berkoordinasi dengan dinas sosial, agar mereka tetap dibina. Memang tak mudah, bahkan diakuinya beberapa orang sempat kabur-kaburan tetapi ia tetap menyampaikan jika mereka mau dilakukan pembinaan di dinas sosial.

"Kita minta juga sampaikan ke teman-teman dan adik mereka. Kan ada beberapa juga yang sudah berhasil yang tidak lagi mengamen atau minta-minta di persimpangan. Itu kita lakukan secara persuasif dan humanis, Alhamdulillah kemarin tidak ada yang lari," ujarnya.

Namun ia mengaku pihaknya tetap akan membawa jika ada dari anak jalanan tersebut.

"Yang melawan kita bawa dan dibina, yang merasa takut dengan kita, pasti ada salah. Mentalnya perlu direkonstruksi kembali oleh kawan-kawan kita yang berkepentingan di dinas sosial," ujarnya.

Mengenai asal para anak jalanan yang mengamen di jalanan diakuinya ada yang sejak kecil tinggal di Pontianak. Ada juga masyarakat yang merupakan warga di perbatasan kota, namun siapapun mereka kata Toro pihaknya tetap akan 'memanusiakan' mereka.

"Pembinaan kalau kita diberikan pelatihan, udah banyak dilakukan khususnya oleh dinas sosial kalau di kita sendiri ada ada penyuluhan untuk mereka. Penyuluhan agar tidak terpaku di perempatan Simpang Ada cara lain untuk ngamen.

Ia juga mengingatkan masyarakat agar tidak memberikan anak jalanan uang sebagai sedekah. Meskipun, karakter masyarakat di Kota Pontianak kata dia rasa ibanya lebih kuat.

"Tapi tidak banyak sekarang tidak seperti dulu banyak dikasih. Memang ada beberapa titik tertentu yang agak susah pengawasan, khususnya di utara karena kita tidak bisa stand by lama-lama di sana karena ada beberapa titik lain yang harus kita awasi," ujarnya.

Masyarakat kata Toro diimbau tidak memberi, jika ingin memberi sumbangan bisa disalurkan melalui baznas atau lembaga pengumpul bantuan resmi.

"Kami di Satpol PP - Dinsos berusaha bagaimana anak-anak yang udah dewasa kita berdayakan. Kita rangkul mereka untuk sama-sama menjaga ketertiban umum," ujarnya. (*)

Ikuti Terus Berita Lainnya di Sini

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved