Maman Abdurrahman Nilai Keberadaaan IKN Merupakan Bentuk Keberpihakan Negara Pada Kalimantan
Dengan demikian ia berharap ke depan agar dapat menaikan level yang sudah ada dengan adanya simbolisasi political will yang ada di Kalimantan.
Penulis: Ferlianus Tedi Yahya | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Rencana pemindahan Ibu Kota Nusantara (IKN) menjadi hangat diperbincangkan belakangan. Baik itu kalangan politik hingga anak-anak muda yang dalam pandangan Pro Ibu Kota Nusantara.
Di mata generasi muda Kalimantan, pulau borneo tempat IKN akan berdiri, akan menjadikan pembangunan ini dilihat sebagai peluang dan berpartisipasi dalam cita-cita bersama membawa Indonesia lebih unggul.
Kendati demikian, tak sedikit pula menimbulkan pandangan kontra akan Ibu Kota Nusantara (IKN) ini.
Perwujudan IKN yang kini tengah dalam proses pembangunan tersebut menjadi pro kontra.
Adanya hal tersebut Ketua DPD Golkar Kalbar, Maman Abdurahman pun membeberkan menurut pandangannya dalam acara Tribun Pontianak Podcast, edisi Kamis 4 Januari 2024.
Baca juga: Maman Abdurrahman Target Bisa Meraih 6 Kursi di Pileg
Menurutnya, IKN menjadi salah satu yang ia perjuangkan bahkan sampai kepada kursi DPR RI yang saat ini ia duduki dalam komisi 7.
"Saya mau bahas awal dulu, sejak 4-5 tahun terakhir ini banyak desa yang masih belum memiliki listrik, sekitar 470an desa itu. Kenapa bisa terjadi, itu karena anggaran yang masuk masih belum mencukupi. Tentu terpukul dong hati saya sebagai orang Kalbar ni," katanya.
"Alhamdulillahnya untuk tahun ini Kalbar itu menerima anggaran 700 miliar untuk listrik saja atau setara dengan 180 desa se-Kalbar. Dan saat ini masih ada sekitar 50-60 desa yang masih belum," tambahnya.
Kendati masih menjadi PR, ia berharap kebutuhan listrik ini akan segera terpenuhi dan dinikmati oleh masyarakat Kalbar.
Kemudian, lebih lanjut ia juga menyampaikan bahwa melihat sejumlah anggota DPR RI asal Kalbar sejak beberapa tahun terakhir juga sudah memberikan kontribusi baik bagi Kalbar. Salah satunya yakni infrastruktur.
"Itu kita harus akui sekarang. Tapi yang mau saya sampaikan adalah itu kan perjuangan individu wakil rakyatnya andaikan misalnya saya tidak ada, pak Lasarus tidak ada, pak Boiman tidak ada, pak Syarif Abdullah tidak ada. Ataupun kawan-kawan dewan yang lain tidak ada, siapa lagi yang mau memperjuangkan. Artinya hari ini maju atau tidaknya Kalbar itu bergantung pada sosok individual seseorang," katanya.
Dengan demikian ia berharap ke depan agar dapat menaikan level yang sudah ada dengan adanya simbolisasi political will yang ada di Kalimantan, yang tidak hanya sekedar dilihat sebagai daerah yang penuh dengan hutan dan kekayaan alamnya saja.
"Dengan adanya IKN atau simbolisasi negara ini adalah prestisius begitu keberpihakan seluruh negara ini kepada semua stage holder negara terhadap wilayah kalimantan. Makanya waktu itu, saya termasuk yang paling depan mendorong," jelasnya.
"Syukur alhamdulilah itu direspon secara luar biasa. Baik itu eksekutif, legislatif, yudikatif dan lembaga penegakan hukum juga mendukung penuh itu," katanya
Dijelaskan Maman, beberapa alasan juga menjadi faktor utama dalam mewujudkan IKN di kalimantan, seperti banyaknya problematika di Jakarta.
Mulian Law Firm Kawal Laporan Korban Dugaan Tindakan Represif di Aksi Mahasiswa DPRD Kalbar |
![]() |
---|
Mahasiswa Tegaskan Akan Turun Lagi, Jika Aspirasi Tak Ditindaklanjuti DPRD Kalbar |
![]() |
---|
Aksi Mahasiswa di DPRD Kalbar Ricuh, 18 Diamankan dan 3 Luka-Luka |
![]() |
---|
Perbaikan Jalan Pelang–Kepuluk Tahap 1 Hampir Rampung, Warga Dukung Imbauan Bupati |
![]() |
---|
Wabup Sukiryanto pimpim Gertam Cabai di Desa Pal IX |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.