Dilakukan 10 Tahun Sekali, Berikut Hasil Sensus Pertanian Kalbar 2023
Kalimantan Barat sudah banyak yang berusaha kelapa sawit, sehingga sebagian masyarakat cenderung beralih dari pertanian ke perkebunan.
Penulis: Tri Pandito Wibowo | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) merilis berdasarkan hasil Sensus Pertanian (ST2023) terdapat 700.868 Rumah Tangga Usaha Pertanian (RTUP) di Kalbar.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) Muh Saichudin mengatakan Sensus Pertanian (ST) 2023 yang serentak dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) seluruh Indonesia sebagai upaya untuk bisa mewujudkan data statistik pertanian yang berkualitas.
"Hasil dari sensus pertanian 2023 terjadi penurunan 17,16 persen, hasil dari sensus pertanian 2023 itu sebanyak 730.595 unit, sedangkan hasil sensus pertanian 2013 ada 881 ribu unit," ujarnya usai Rapat Koordinasi Daerah Sensus Pertanian Kalbar di Pontianak, Senin 4 Desember 2023.
Saichudin mengatakan terlaksananya ST2023 atas kerja sama stakeholder yang terkait, masyarakat, dukungan pemerintah daerah dan juga kontribusi semua RT karena dalamn sensus pertanian ini BPS melibatkan Ketua RT yang mengizinkan untuk pendataan di lapangan.
Penurunan kata dia terjadi karena di Kalimantan Barat sudah banyak yang berusaha kelapa sawit, sehingga sebagian masyarakat cenderung beralih dari pertanian ke perkebunan, karena hasil perkebunan lebih menjanjikan.
Baca juga: Pelantikan Pj Wako Pontianak 23 Desember Mendatang, Harisson: Tinggal Tunggu Nama dari Kemendagri
"Begitu juga untuk sektor perikanan, utamanya usaha ikan Arwana kalau kita lihat di hasil rilis, peningkatan jumlah rumah tangga usaha perikanan dan perkebunan mengalami peningkatan, jadi lebih menjanjikan. Selain itu juga jumlah lahan pertanian yang sudah mulai berkurang," ujarnya.
Tantangan ke depan menurut Saichudin, kaum muda cenderung tidak tertarik bekerja di sektor pertanian dan lebih memilih bekerja sebagai pramuniaga atau bahkan bekerja di negeri seberang, mencari pekerjaan lain baik di sektor perdagangan, maupun menjadi tenaga kerja di luar daerah.
Ia memaparkan bahwa dari sisi umur untuk petani milenial yang berumur 19–39 tahun, baik menggunakan maupun tidak menggunakan teknologi digital, sebanyak 203.855 orang atau 28,84 persen dari total petani di Provinsi Kalimantan Barat yang sebanyak 706.928 orang.
Sedangkan petani yang berumur lebih dari 39 tahun dan menggunakan teknologi digital sebanyak 120.083 orang (16,99 persen) dan petani yang berumur kurang dari 19 tahun dan menggunakan teknologi digital sebanyak 59 orang (0,01 persen). (*)
Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini Di sini
Harga Sembako Kalbar 4 Agustus 2025: Bawang Merah dan Cabai Naik, Daging Ayam Turun |
![]() |
---|
Wabup Mempawah Buka KP KKN FH Universitas Panca Bhakti, Dorong Desa Inklusif Berbasis SDGs |
![]() |
---|
Titik Panas Berkurang, Namun Karhutla Masih Berpotensi Terjadi di Kalbar |
![]() |
---|
Pererat Kerja Sama Lintas Negara, PDRM Kontijen Serawak Sambangi Wilayah Hukum Polres Sanggau |
![]() |
---|
KLHK Segel Lahan Terbakar di Kubu Raya, Polisi: Ini Bentuk Penegakan Hukum Tegas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.