Waspada Rabies

Status KLB Rabies di Sintang Tak Dicabut, Januari 2024 Vaksinasi HPR Dilanjutkan

"Pelaksanaan vaksinasi kita mampu mencapai 75 persen dari 29 ribu populasi anjing yang ada di Kabupaten sintang. 20 ribu tervaksinasi. Sehingga menuru

Penulis: Agus Pujianto | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/AGUS PUJIANTO
Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Sintang, Martin Mandung. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG - Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Sintang menggelar rapat koordinasi dan evaluasi penanggulangan rabies di Balai Praja, Kantor Bupati Sintang, Senin 4 Desember 2023.

Sepanjang tahun 2023, gigitan hewan penular rabies lebih dari 700 kasus. 8 orang di antaranya meninggal dunia. Kesepakatan hasil rapat, diputuskan untuk tidak mencabut status KLB Rabies hingga tahun 2024.

"Status KLB, tetap kita lanjutkan di 2024 dengan asumsi bahwa upaya ini untuk kita mencegah kasus seperti tahun 2024. Artinya dengan status KLB tidak dicabut kita dari awal Januari tetap melakukan langkah pencegahan mulai sosialisasi dan vaksinasi agar kita tidak lengah dan kecolongan kalau harus nunggu ada korban baru kita lakukan penetapan KLB tentu ini terlambat," kata Martin Mandung, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Sintang.

Martin menegaskan, pihaknya telah berupaya maksimal melakukan upaya pencegahan dan penanggulangan rabies bersama semua pihak selama tahun 2023.

Polres Sintang Terjunkan Satgas Mantap Brata Patroli di Malam Hari

"Pelaksanaan vaksinasi kita mampu mencapai 75 persen dari 29 ribu populasi anjing yang ada di Kabupaten sintang. 20 ribu tervaksinasi. Sehingga menurut evaluasi kita cukup berhasil," kata Martin.

Meski 75 persen populasi anjing sudah divaksin pada tahun 2023, vaksinasi tetap dilakukan pada tahun 2024.

Martin berharap, dukungan dari pemerintah pusat dan provinsi terkait dengan alokasi vaksin.

"Kita tetap tidak boleh lengah. Kita berharap kedepan kita terus melakukan sosialisasi sehingga tidak ada lagi korban. Vaksinasi terus kita lakukan setiap tahun. Khusus di kalbar masih belum bebas dari rabies," ungkapnya.

Martin juga berharap dukungan dari masyarakat untuk mengizinkan anjing peliharannya divaksin. Sebab, selama ini dia melihat ada pemilik yang menolak anjingnya disuntik vaksin.

"Kita harap 2024 capaian Vaksinasi bisa 90 persen. Sehingga kita tidak merasa was-was.
Hanya memang kendala kita selain vaksin ada juga masyarakat yang enggan memvaksin anjingnya karena takut mati. Kemudian kendalanya banyak anjing liar yang sulit ditangkap. Sehingga dalam satu desa tidak semuanya anjing tervaksinasi," ujar Martin. (*)

Ikuti Terus Berita Lainnya di Sini

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved