Jumlah Kasus Kian Meningkat, 5 Orang Meninggal Dunia Akibat DBD di Kota Singkawang

Terakhir, melakukan penyelidikan epidemiologi oleh petugas puskesmas ke rumah penderita DBD serta rumah lain dengan radius 100 meter.

Penulis: Zulfikri | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Zulfikri
Kabid P2P Dinas Kesehatan dan KB Kota Singkawang, Mursalin saat ditemui TribunPontianak di Kantor Dinas Kesehatan dan KB Kota Singkawang, Kalimantan Barat. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINGKAWANG - Jumlah Kasus demam berdarah dengue (DBD) kian meningkat di Kota Singkawang, Kalimantan Barat.

Kabid P2P Dinas Kesehatan Kota Singkawang, Mursalin mengatakan hingga saat ini total keseluruhan ada 151 kasus.

Dari 151 kasus tersebut mengakibatkan 5 orang meninggal dunia.

"Total keseluruhan ada 151 kasus, untuk korban meninggal ada 5 orang," ucapnya saat diwawancarai Tribun Pontianak melalui telepon, Senin 4 Desember 2023.

Sebelumnya, Dua orang meninggal pada periode September 2023 hingga awal Oktober 2023.

Baca juga: Bawaslu Singkawang Belum Temukan Pelanggaran Kampanye

Kemudian periode bulan November ada tiga orang.

"Untuk di bulan November ada penambahan 50 kasus dan 3 orang meninggal dunia," ungkapnya.

Ia menghimbau kepada masyarakat untuk terus melakukan upaya pencegahan dan penanggulangan DBD.

Pertama, menerapkan 3M plus yaitu menguras penampungan, menutup tempat penampungan air serta mendaur ulang atau membersihkan barang-barang bekas yang dapat menampung air hujan.

Baik di lingkungan masyarakat maupun sekolah.

"Lalu menaburkan bubuk abate yang bisa didapatkan di puskesmas secara gratis ke tempat penampungan air," imbaunya.

Kedua, mengoptimalkan pemantauan jentik secara rutin.

Melalui program gerakan 1 rumah 1 pemantau jentik (G1R1J) yang sudah dilaksanakan selama ini.

Ketiga melakukan penanganan terhadap kasus atau penderita DBD.

"Yaitu penanganan segera terhadap kasus DBD di puskesmas termasuk merujuk kasus ke rumah sakit," paparnya.

Terakhir, melakukan penyelidikan epidemiologi oleh petugas puskesmas ke rumah penderita DBD serta rumah lain dengan radius 100 meter dari rumah penderita.

Hal ini dilakukan untuk menentukan upaya penanggulangan seperti fogging atau tindakan lainnya.

Ia beharap masyarakat untuk secara bersama-sama untuk melakukan beberapa upaya tersebut.

"Agar kita dapat mengatasi penyakit DBD di kota singkawang," harapnya. (*)

Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini Di sini

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved