Suka Duka Owner Salad Mertua Membangun Branding Makanan Sehat, Konsisten & Inovatif Jadi Kuncinya
Salad Mertua kini juga hadir dengan berbagai variannya. Jika awalnya hanya varian original saja, pada September 2027 hadir rasa greentea lalu salad ma
Penulis: Tri Pandito Wibowo | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Menjadi pionir untuk makanan sehat di Kota Pontianak diakui Owner Salad Mertua, Nurul Riezky Octavia atau dikenal Uyun banyak suka dukanya. Apalagi disaat membangun branding makanan sehat, dimana masyarakat lebih memilih makanan selain buah.
"Waktu 2017 dulu agak sulit membangun market karena orang mungkin lebih suka beli gorengan daripada makan buah dengan harga yang sangat jauh lebih mahal. Itu menjadi tantangan," ujarnya kepada Tribunpontianak.co.id pada Sabtu 18 November 2023.
Seiring waktu berjalan, ia pun bisa melewatinya dan beruha mempertahankan kepercayaan konsumen.
"Semakin kesini semakin banyak yang lebih suka dengan jajanan sehat. Dukanya dulu awal awal sulit untuk memenuhi bahan baku. Sekarang Alhamdulillah sudah semakin banyak supplier buah dengan harga bersaing," ujarnya.
Salad Mertua kini juga hadir dengan berbagai variannya. Jika awalnya hanya varian original saja, pada September 2027 hadir rasa greentea lalu salad mangga pada Desember 2017, black salad pada maret 2019 dan
mango cheesemilk pada September 2019.
• Kisah Nurul Riezky Octavia Merintis Salad Mertua, Pernah Dibawa Hingga Australia
"Awalnya dulu hanya 1 varian salad original sekarang sudah beragam dengan beberapa ukuran yaitu medium Rp25 ribu, large Rp50 ribu dan sampai sekarang harga masih sama hanya ukuran small yang dihilangkan karena sudah gak masuk lagi harga untuk dijual," ujarnya.
Tak hanya aneka salad yang menyegarkan, kini hadir menu pelengkap. Untuk sukses membangun bisnis kuliner kata Uyun diperlukan dua hal.
"Konsisten dan inovatif. Untuk bisa berkembang dan bertahan dalam bisnis kuliner menurut saya adalah konsisten. Konsisten soal pelayanan, konsisten soal kualitas produk. Inovasi produk juga hal ya g tak kalah penting," ujarnya.
Adapun tantangan yang dihadapi dalam bisnis kuliner adalah persoalan bahan baku.
"Harga bahan utama terutama buah-buahan di Kota Pontianak kata Uyun sering naik turun serta ketersediaan bahan yang beberapa waktu sering ditemui kelangkaan stok," ceritanya.
Bagi Uyun, munculnya produk serupa merupakan kewajaran seiring pesatnya kemajuan kuliner di Pontianak. "Jadi kami memilih lebih fokus kepada bisnis kami sendiri," ungkapnya. (*)
Ikuti Terus Berita Lainnya di Sini
Dua Rumah Hangus Terbakar di Jangkang, Diduga Akibat Korsleting Listrik |
![]() |
---|
Motor Petani di Seponti Jaya Dicuri Saat Parkir, Pelaku Ditangkap Polisi di Simpang Hilir |
![]() |
---|
Cek Bansos PKH BPNT Terbaru: Mudah Lewat Hp, Update Status Pencairan Oktober hingga Desember 2025 |
![]() |
---|
Rekomendasi HP Infinix Terbaik Agustus 2025: Mulai Rp1,6 Jutaan, Spek Gahar Harga Terjangkau! |
![]() |
---|
Stok Beras Premium Banyak Kosong dan Kenaikan Harga Bawang, Pengamat : Perlu Intervensi Pemerintah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.