Total Kasus Kematian Akibat DBD di Kalbar Capai 50 Kasus, Didominasi Usia 5-15 Tahun
Sedangakn untuk total kasus kesakitan akibat DBD pada Minggu ke-44 telah mencapai 4.530 kasus yang tersebar di kabupaten kota di Kalbar.
Penulis: Anggita Putri | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, Erna Yulianti menyampaikan bahwa pada minggu ke-44 kasus kematian akibat penyakit DBD di Provinsi Kalbar mencapai 50 kasus.
Dari 50 kasus kematian akibat DBD ini, dikatakan Erna didominasi oleh kelompok usia 5 sampai dengan 15 tahun.
Yang mana kasus kematian tertinggi akibat DBD ditemukan di Kabupaten Mempawah 11 Kasus, Sintang 8 Kasus, Sanggau 6 Kasus, dan Sekadau 5 kasus, serta Kubu Raya 4 kasus.
Kasus kematian akibat DBD juga ditemukan di Kota Singkawang 3 kasus, Melawi dan Ketapang 2 kasus, dan kabupaten lainnya masih diangka satu kasus kematian.
Sedangakn untuk total kasus kesakitan akibat DBD pada Minggu ke-44 telah mencapai 4.530 kasus yang tersebar di kabupaten kota di Kalbar.
Baca juga: Januari Hingga 10 November 2023, RSUD M Th Djaman Sanggau Rawat 213 Pasien DBD
“Jadi untuk minggu ke-44 ini ada tren peningkatan kasus DBD, juga peningkatanan kasus meninggal,” ujar Erna kepada Tribun Pontianak, Jumat 10 November 2023.
Erna juga menyampaikan bahwa hari ini telah dilakukan kunjungan kerja Gubernur Kalbar Harisson ke Wilayah di Kubu Raya.
Mengingat kasus DBD di Kabupaten Kubu Raya yang terlapor saat ini telah mencapi 935 kasus, dengan 4 kasus kematian.'
“Jadi angka kematian akibat DBD ini di Kubu Raya cukup tinggi, dan juga ditemukan di kabupaten kota lainnya. Jadi hari ini Pak Gubernur kunjungan ke Kubu Raya, tepatnya di Jalan Korpri. Dimana terlapor kasus DBD disitu ada 60 kasus dan 1 kasus meninggal,” ujarnya.
Ia mengatakan pada kunjungan ini, Pj Gubernur bersama masyarakat melakukan abatesasi, yang juga dilanjutkan oleh warga pada tiap rumah di Jalan Korpri Kabupaten Kubu Raya.
“Jadi kita temukan banyak sekali tempat yang berpotensi untuk hidupnya nyamuk . Karena adanya genangan air dan tempat yang tidak tertutup seperti tempayan dan penampungan air. Sehingga ini menjadi potensi untuk nyamuk berkembang biak,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa Pj Gubernur Kalbar juga menekankan kepada masyarakat untuk melakukan 3M yakni menguras, menutup dan mendaur ulang.
“Nah seperti sampah plastik jangan dibuang sembarang, karena potensi menjadi sarang nyamuk,” ucapnya.
Ia juga mengajak kepada masyarakat untuk terus menjaga kebersihan dengan menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), dan melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
“Pak Gubernur juga mengingatkan untuk semua kepala sekolah se-Kalbar untuk memperhatikan lingkungan sekolah dan mengajak anak-anak menerapkan PHBS,” ucapnya.
Kumpulkan Seluruh Kades di Ketapang, Bupati Tekankan Kepemimpinan Berpihak Kepada Masyarakat |
![]() |
---|
Usai Dilantik, 41 Kades di Ketapang Akan Ikuti Pembekalan dan Pelatihan |
![]() |
---|
PT Agrolestari Mandiri dan BPBD Ketapang Serukan Kolaborasi Sektoral Cegah Karhutla |
![]() |
---|
Wajah Tanjung Besiku: Menggali Kembali Identitas Budaya Tepian Sungai Kapuas |
![]() |
---|
Pemkot Pontianak Percepat Sertifikasi Tanah Wakaf, Takmir Nilai Penting untuk Kemaslahatan Umat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.