Total Kasus Kematian Akibat DBD di Kalbar Capai 50 Kasus, Didominasi Usia 5-15 Tahun

Sedangakn untuk total kasus kesakitan akibat DBD pada Minggu ke-44 telah mencapai 4.530 kasus yang tersebar di kabupaten kota di Kalbar.

Penulis: Anggita Putri | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ANGGITA PUTRI
Pj Gubernur Harisson , didampingi Kadiskes Kalbar Erna Yulianti saat mengecek gentong dan tempayan dirumah warga apakah berpotensi menjadi sarang nyamuk. Dalam giat Gerakan Serentak, Cegah dan Tangkal DBD (Gertak DBD) , di Jalan Korpri Kabupaten Kubu Raya. 

Seperti giat yang dilakukan saat ini Gerakan Serentak, Cegah dan Tangkal DBD (Gertak DBD) yang diharapkan bisa diikuti oleh seluruh kabupaten kota se-Kalbar.

“Walaupun memang prinsipnya kabupaten kota sudah melakukan upaya untuk mengajak masyarakat, forkopimda dan instansi terkait untuk melakukan gotong royong bersama melakukan PSN Serentak,” ujarnya.

Selain itu, dikatakannya dengan gerakan yang dimulai hari ini oleh Pj Gubernur Kalbar di Wilayah Kubu Raya dapat menjadi pemicu bagi kabupaten kota lain untuk bersama unsur pemerintah, dan elemen masyarakat serta lainnya untuk sama-sama bergotong royong melakukan gerakan Jumat bersih.

“Sehingga kita bisa menurunkan prevelensi angka kesakitan DBD. Mengigat curah hujan di Kalbar saat ini cukup tinggi. Tentu ini menjadi perhatian kita, dengan cuaca seperti ini. Sehingga kita terus menyarankan masyarakat untuk melihat kondisi sekitar apakah ada potensi hidupnya sarang nyamuk , dan apakah ada genangan air di sekitar rumah mereka,” pungkasnya. (*)

Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini Di sini

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved