Total Kasus Kesakitan Akibat DBD Capai 4.304 Kasus di Kalbar dengan 48 Kasus Meninggal Dunia

Ia juga berpesan selain menerapkan PHBS dan PSN, masyarakat juga harus melakukan 3M yakni Menguras, menutup, dan mendaur ulang.

Penulis: Anggita Putri | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Kompas.com
Ilustrasi nyamuk Aedes Aegypti penyebab Demam Berdarah Dengue (DBD). 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Berdasarkan Data yang dikelurkan okeh Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat pada minggu ke-43 tahun 2023.

Total angka kesakitan disebabkan penyakit DBD sebanyak 4.304 kasus, dan 48 kasus meninggal dunia di Kalbar.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar, Erna Yulianti terus mengimbau dengan meningkatnya intensitas hujan di beberapa wilayah di Kalbar, agar masyarakat terus menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), dan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).

“Intensitas hujan di beberapa kabupaten kota di Kalbar dilaporkan meningkat, saya mengimbau masyarakat Kalbar untuk menjaga kebersihan lingkungan dengan menerapkan PHBS dan PSN,” ujar Erna, Senin 30 Oktober 2023.

Erna menyampaikan curah hujan cukup tinggi, jangan sampai adanya penampungan-penampungan disekitar masyarakat, dan genangan air yang bisa berpotensi hidupnya nyamuk Aedes aegypti.

Baca juga: Dinkes Sanggau Catat 140 Kasus Kasus DBD, Ingatkan Masyarakat Berantas Sarang Nyamuk

“Tak hentinya saya mengimbau kepada mayarakat untuk memberi tempat penampungan air dengan Larvasidasi dengan Abate agar nyamuk tidak berkembang biak,”ujarnya.

Ia juga berpesan selain menerapkan PHBS dan PSN, masyarakat juga harus melakukan 3M yakni Menguras, menutup, dan mendaur ulang.

“Itu harus dijaga saat situasi seperti ini dalam upaya pencegahan berkembangnya nyamuk Aedes aegypti,” pungkasnya. (*)

Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini Di sini

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved