Dinkes Sanggau Catat 140 Kasus Kasus DBD, Ingatkan Masyarakat Berantas Sarang Nyamuk
Kemudian tahun 2020 sebanyak 33 kasus dan 6 diantaranya meninggal dunia dan 2019 sebanyak 114 kasus dan 1 diantaranya meninggal dunia.
Penulis: Hendri Chornelius | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SANGGAU - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sanggau Ginting menyampaikan bahwa dari Januari hingga 25 Oktober tahun 2023 sebanyak 140 kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat. Dari 140 kasus tersebut, 6 diantaranya meninggal dunia.
"Rinciannya adalah, di Kecamatan Kecamatan Kapuas 24 kasus, Kecamatan Parindu 29 kasus, Kecamatan Balai 12 kasus, Kecamatan Tayan Hilir 14 kasus, Kecamatan Tayan Hulu 20 kasus, Kecamatan Kembayan 10 kasus, Kecamatan Toba 3 kasus, Kecamatan Mukok 3 kasus, Kecamatan Sekayam 13 kasus, Kecamatan Meliau 3 kasus, Kecamatan Bonti 2 kasus, Kecamatan Beduai 5 kasus, dan Kecamatan Noyan 2 kasus,"katanya, Senin 30 Oktober 2023.
Sementara di tahun 2022, kasus DBD sebanyak 34 kasus dan tak ada korban meninggal dunia, tahun 2021 sebanyak 27 kasus dan tak ada korban meninggal dunia.
Kemudian tahun 2020 sebanyak 33 kasus dan 6 diantaranya meninggal dunia dan 2019 sebanyak 114 kasus dan 1 diantaranya meninggal dunia.
Langkah pencegahannya lanjut Ginting, mengingat sumbernya dari nyamuk, maka tetap dilakukan pemberantasan sarang nyamuk. Oleh karenanya, diimbau kepada seluruh masyarakat, bahwa langkah yang paling efektif untuk mencegah DBD adalah pemberantasan sarang nyamuk, hindari gigitan nyamuk, tingkatkan daya tahan tubuh dengan perilaku hidup bersih dan sehat.
Baca juga: Dinsos P3AKB Sanggau Gelar Pelatihan Konvensi Hak Anak, Ini yang Dibahas
"Jika sudah terjadi, penanganan namanya bukan pencegahan lagi. Begitu sudah terjadi, langsung lah periksa jangan sampai terlambat. Kemudian kita laksanakan fogging fokus di lokasi yang terkena, jadi perlu kami luruskan bahwa fogging fokus ini bukan hal yang utama, tapi hal yang utama adalah pencegahan diawal. Kalau fogging itu kan hanya membunuh nyamuk dewasa, jentik-jentik dan telur nya tidak. Sehingga dua tiga hari kemudian bisa muncul lagi nyamuknya,"tegasnya.
Pihaknya juga intens melakukan pencegahan, dan melibatkan berbagai stakeholder yang ada di Kabupaten Sanggau. Harapannya kasus DBD ini tidak bertambah lagi kedepannya.
"Fogging juga ditingkatkan dengan melibatkan seluruh Puskesmas dan kerjasama lintas sektor di kecamatan, termasuk perusahaan dan Pemerintahan Desa,"pungkasnya. (*)
Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini Di sini
Erlina Dorong Penguatan Peran PKK: Sinergi Kuat untuk Wujudkan Keluarga Sejahtera |
![]() |
---|
Kanwil Kemenkum Kalimantan Barat dan Pemkab Sintang Bahas Percepatan Pembentukan Posbankumdes |
![]() |
---|
Polres Sambas Ungkap Laporan Laka Capai 61 Kasus Rentang Januari-September |
![]() |
---|
Festival Moon Cake di SD Swasta Cahaya Mentari: Menyatukan Keluarga, Budaya, dan Harapan |
![]() |
---|
Erlina Dorong Peran Aktif Posyandu Wujudkan Generasi Hebat Mempawah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.