Bulog Kalbar Akan Datangkan 10.500 Ton Beras dari Vietnam dan Thailand
Selain ritel modern, masyarakat juga dapat menemukan beras Bulog yang tersedia dalam kemasan 2,5 hingga 5 Kg di beberapa pasar tradisional.
Penulis: Tri Pandito Wibowo | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Perum Bulog Kalimantan Barat sebagai perusahaan umum milik negara yang bergerak di bidang logistik pangan memastikan stok komoditi beras aman.
Pemimpin Wilayah Perum Bulog Kalimantan Barat Dedi Aprilyadi mengatakan pihaknya akan mendatangkan 10.500 ton beras dari Vietnam dan Thailand hingga akhir tahun 2023.
"Total beras yang didatangkan dari Vietnam dan Thailand mencapai 24.500 ton. Sudah didatangkan sebanyak kurang lebih 14.000 ton dan akan didatangkan lagi sebanyak 10.500 ton. Stok beras relatif aman sampai 5 bulan kedepan, saya berharap masyarakat jangan khawatir," ujarnya Sabtu 28 Oktober 2023.
Dedi mengatakan beras Bulog yang disalurkan terdiri dari beras komersil dan cadangan beras pemerintah atau keperluan bantuan pangan.
Selain ritel modern, masyarakat juga dapat menemukan beras Bulog yang tersedia dalam kemasan 2,5 hingga 5 Kg di beberapa pasar tradisional.
Baca juga: Bantuan Beras Bulog 10 Kg Resmi Diperpanjang, Cek di Sini Nama KPM dan Ketahui Tanggal Pencairanya!
"Stok yang akan datang kurang lebih 10.500 ton, yang dari Vietnam 5500 yang akan masuk ke Kalbar dari Thailand 5000 ton. Itu ston cadangan beras pemerintah, yang disalurkan untuk bantuan pangan, SPHP, cadangan bencana alam dan untuk Kedinasan, Lembaga Dinas dan Instansi atau LDI," ujarnya.
Selain beras cadangan pemerintah, Bulog kata Dedi juga menyediakan beras komersial.
"Beda lagi, kita ada beras komersial terdiri dari premium yang saat ini kita kuasai 450 ton. Kalau untuk beras cadangan pemerintah 24.500 ton," ujarnya.
Penyaluran beras atau kebutuhan beras Bulog di Kalbar perbulan kata Dedi berkisar diangka 5.300 ton. Angka tersebut terdiri dari keperluan bantuan pangan sebanyak 3.300 ton perbulan alokasi bantuan hingga November 2023 dan keperluan beras SPHP lebih kurang lebih 2000 ton perbulan.
Terkait pasokan beras yang didatangkan dari luar, Dedi mengatakan merupakan kebijakan pusat. "Saat ini kita ketahui, pengadaan beras dalam negeri turun drastis.
Penyerapan beras dalam negeri untuk di Kalbar belum ada," ujarnya.
Pihaknya juga sudah menyalurkan beras stabilisasi Pasokan dan Harga Pasar (SPHP) untuk bulan September sudah 100 persen. Sedangkan untuk di bulan Oktober sudah mencapai 96 persen. (*)
Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini Di sini
KRONOLOGI 2 ABK Tewas di Lambung Kapal Sinar Kota Besi III Dermaga Desa Kawat Tayan Hilir Sanggau |
![]() |
---|
Pemuda Diharapkan Jadi Garda Depan Keamanan demi Investasi Berkelanjutan di Mempawah |
![]() |
---|
Desa Arung Parak Sambas Libatkan Poktan Tanam Jagung 1 Hektar, Komit Dukung Ketahanan Pangan |
![]() |
---|
Polisi Alami Luka-luka saat Melakukan Pengamanan Aksi di Kantor DPRD Kalbar |
![]() |
---|
Polisi Amankan 14 Orang yang Diduga Anarkis Saat Melakukan Aksi di DPRD Kalbar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.