SMK-SMTI Pontianak Bersama BNN Kalbar Sosialisasikan P4GN Pada Siswa

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Meskipun telah dari dulu Napza (Narkotika, psikotropika, dan zat adiktif) diperbincangkan, namun peredaran gelap serta penyalahgunaan narkoba sepertinya terus terjadi karena pengedar selalu mencari celah-celah baru untuk mengedarkan obat-obatan terlarang, bahkan tidak akan segan-segan menjaring pengguna dari kalangan pelajar.

Seperti yang sudah diketahui bahwa narkotika dan obat-obatan terlarang telah banyak mempengaruhi mental dan sekaligus dunia pendidikan.

Untuk pencegahan, SMK-SMTI Pontianak mengundang BNN Kalimantan Barat untuk melakukan sosialisasi pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba (P4GN).

Kegiatan tersebut dilakukan pada Selasa 24 Oktober 2023 di Aula SMK-SMTI Pontianak.

Kegiatan diikuti oleh seluruh siswa kelas X karena pada usia ini anak remaja sedang dalam pencarian jati diri dan penasaran dalam segala hal.

• SMK SMTI Pontianak Gelar Edukasi Kesehatan Jiwa Lewat Sosialisasi & Mental Health Screening

Untuk itu, siswa dibekali informasi tentang P4GN supaya tidak terjerumus ke pergaulan yang dapat merusak masa depan.

"Sosialisasi P4GN ini sangat penting diberikan untuk siswa karena obat-obatan berbahaya ini ada di sekitar kita, contoh hal kecil itu rokok. Berawal dari coba-coba kemudian ketagihan dan bisa merusak organ tubuh. Sebelum terjerumus semakin dalam dengan sosialisasi dari BNN ini diharapkan siswa dapat membedakan mana yang berbahaya atau tidak berbahaya untuk dirinya sendiri," tutur Waka Kesiswaan SMK SMTI Pontianak, Setyo Widayanti.

Prisna Dewandari narasumber dari BNN Kalimantan Barat menyebutkan, benda di sekitar juga ada yang memiliki kandungan Napza seperti lem, bensin, aseton, rokok, ganja, kokain, dll.

"Dampak dari Napza tidak hanya pada diri sendiri tapi juga ke orang lain. Contohnya kecelakaan akibat kehilangan kesadaran, tindakan kriminal mulai dari mencuri, emosinya tidak terkendali, hingga mengganggu kenyamanan masyarakat di sekitarnya," terang Septian Rizqi Pohan, narasumber dari BNN Kalbar.

Selain itu, dijelaskan juga faktor dan pencegahan penggunaan Napza. (*)