Pontianak dan Kendari Bersaing Dapatkan Bantuan Sarana Prasarana Pengolahan Sampah dari Bank Dunia

"Dari 80 (Kabupaten Kota) itu diverifikasi oleh Bank Dunia ada 46 daerah yang lolos, sisa 6, terakhir sisa 2 saja, Pontianak dan Kendari," ungkapnya.

Penulis: Muhammad Firdaus | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Istimewa
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Pontianak, Syarif Usmulyono saat diwawancarai Tribun Pontianak di ruang kerjanya, Kamis 19 Oktober 2023. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Pontianak, Syarif Usmulyono menegaskan Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak hingga saat ini terus mencari metode dan cara yang tepat dalam rangka menyelesaikan permasalahan sampah di Kota Pontianak.

Salah satunya adalah dengan menjalin kerjasama dengan PT Kusuma Jaya Agro untuk pengolahan sampah dan co-firing sebagai bahan bakar energi baru terbarukan.

Kerjasama tersebut dituangkan dalam sebuah nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) yang ditandatangani oleh Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono dan Direktur PT Kusuma Jaya Agro, Raden Hidayatullah Kusuma Dilaga di Ruang Pontive Center pada Kamis 28 April 2022 silam.

Namun demikian, kata Usmulyono, hingga kini Pemkot Pontianak masih terus menunggu tindak lanjut daripada perjanjian kerjasama tersebut.

"Akan tetapi menurut informasi yang kami terima dari pihak dari Kusuma Jaya Agro Itu bahwa untuk pembuatan RDF (Refuse Derived Fuel) itu di Kota Pontianak ini tidak visible," katanya saat diwawancarai Tribun Pontianak, Kamis 19 Oktober 2023.

Baca juga: Arif Jabat Kadiv Imigrasi Kalbar, Tato Juliadin Promosi ke Lampung

"Kenapa tidak visible? Karena pertama sampah kita cuma 400 ton (per hari) sedangkan dia minta mungkin lebih, yang kedua kalaupun nanti jadi RDF itu biaya pengangkutannya, kan ini nanti jadi bahan bantu pembakaran untuk di PLTU, ini secara hitung-hitungan mereka harus ada biaya tambahan berupa transportasi, dari Pontianak bawa ke Singkawang, karena PLTU terdekat itu di Singkawang," jelasnya.

Namun demikian, lanjutnya, meskipun kerjasama tersebut masih belum mendapatkan kejelasan tindaklanjutnya, Pemkot Pontianak terus berusaha mencari alternatif lain.

Dari 416 Kabupaten dan 98 Kota di Indonesia, 80 di antaranya mengajukan bantuan sarana prasarana pengolahan sampah kepada Bank Dunia dan Kota Pontianak adalah salah satunya.

Nantinya hanya satu Kabupaten atau Kota saja di Indonesia yang akan mendapatkan bantuan dari Bank Dunia tersebut

"Dari 80 (Kabupaten Kota) itu diverifikasi oleh Bank Dunia ada 46 daerah yang lolos, sisa 6, terakhir sisa 2 saja, Pontianak dan Kendari," ungkapnya.

"Mudah-mudahan kita dapat, kemarin mereka sudah datang ke sini, sudah duduk 1 meja dengan kita, mereka terkesan dengan cara pengelolaan sampah di Kota Pontianak dan mereka katakan saat ini Pontianak sudah berhasil dalam mengelola sampahnya dari TPS ke TPA, mereka sangat apresiasi, karena seluruh TPS mereka lihat orang ngangkut dan sebagainya, tertib dan bersih," jelasnya.

Jika mendapatkan bantuan tersebut, Bank Dunia akan membantu Pemkot Pontianak dalam hal pengolahan sampah, mulai dari perencanaannya, peralatannya hingga penataannya.

"Termasuk nanti mereka masuk juga dalam sisi perencanaannya, mereka berkaca pada kegiatan di New Zealand, mereka tunjukkan foto-fotonya, kita katakan sepakat seperti itu, cuma nanti disesuaikan dengan metode-metode yang mau kita laksanakan, nah mereka akan bantu nanti supervisi dalam mungkin peralatan dan penataan/letak-letak daripada pengolahan tersebut," paparnya.

"Sementara ini, kita agak sedikit PD, karena mereka sendiri mengatakan bahwa Pontianak lebih unggul daripada Kendari dari sisi pengelolaan sampahnya, mereka lihat kita jauh lebih bersih, jauh lebih tertib, karena kita punya peraturan jadwal buang sampah dari Jam 6 sore sampai jam 6 pagi, tidak boleh buang sampah di siang hari dan di tempat-tempat umum seperti di saluran, di tanah kosong dan sebagainya, nah ini mereka sangat apresiasi sekali," tandasnya. (*)

Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini Di sini

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved